Page 12 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 12
TOPIK UTAMA
Dari kiri-kanan: Ketua DPD REI Banten Roni H. Adali, Ketua DPD REI Jawa Barat Lia Nastiti, Ketua DPD REI DKI Jakarta Arvin Iskandar.
PENGEMBANG DI DAERAH TERIAK,
KAPAN KUOTA DITAMBAH?
KEKHAWATIRAN YANG TINGGI TERHADAP KEBERLANJUTAN KUOTA FLPP JUGA MENJADI FOKUS DARI DEWAN PENGURUS DAERAH
(DPD) REI SE-INDONESIA. TERANYAR, TIGA DPD REI YAKNI REI DKI JAKARTA, REI JAWA BARAT DAN REI BANTEN BERTEMU DAN
DUDUK BERSAMA UNTUK MEMBAHAS NASIB KUOTA FLPP TAHUN 2024.
ata dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP “Karena kekurangan kuota pembiayaan dana subsidi berpotensi
Tapera) menyebutkan dari tahun 2010 hingga tahun 2024, menyebabkan dampak besar, tidak hanya bagi MBR dan pengembang,
provinsi dengan penyaluran FLPP rumah subsidi terbanyak yai- tetapi juga untuk 175 industri ikutan yang menjadi penunjang pem-
Dtu Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur. bangunan rumah. Juga dampaknya kepada perbankan yang mem-
Arvin F. Iskandar, Ketua DPD REI DKI Jakarta mengatakan menipisnya berikan kredit konstruksi kepada pengembang,” tegas Lia.
alokasi pembiayaan rumah subsidi yang disalurkan lewat program FLPP
pada tahun ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR), tetapi juga bagi pengembang pelaku
pembangunan rumah bersubsidi.
“Soal keterbatasan APBN dalam pembiayaan KPR FLPP, kami menya-
rankan pemerintah untuk menerapkan program subsidi selisih bunga
(SSB) atau menggali alternatif pembiayaan dari sumber lain di luar APBN,”
ungkap Arvin di ICE BSD City, Tangerang Selatan, 12 Juni 2024.
Lia Nastiti, Ketua DPD REI Jawa Barat menyebutkan pertemuan ini
merupakan bagian dari upaya komunikasi dan kolaborasi REI dengan
pemerintah dalam upaya mencari terobosan dan solusi agar permintaan
dan pasokan hunian tetap berjalan baik.
Pengembang rumah subsidi di Jawa Barat, ungkapnya, sangat ber-
harap adanya tindakan konkret dari pemerintah.
12 | Edisi 210, Juni 2024 | RealEstat Indonesia