Page 10 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Juni 2024
P. 10
TOPIK UTAMA
PENGEMBANG DAN MBR
TUNGGU KEPASTIAN!
PERSATUAN PERUSAHAAN REALESTAT INDONESIA (REI) BERKOMITMEN MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERBESAR DALAM PENYEDIAAN
PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR).
ntuk itu, asosiasi terbesar dan tertua di Indonesia ini terus dan mengabaikan hak MBR untuk memperoleh subsidi rumah untuk
berkoordinasi dengan pemerintah terutama Kementerian Pe- kehidupan mereka yang lebih berkualitas,” tegas CEO Buana Kassiti
kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait kondisi Group itu.
Uterkini di sektor perumahan. Salah satunya menyangkut kuota REI memprediksi, realisasi FLPP akan meningkat di semester kedua
subsidi perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan tahun ini dengan total realisasi sekitar 22.000 per bulan. Posisi saat ini
(FLPP) yang hampir habis. sesuai data aplikasi SiKumbang, masih tercatat stok rumah bagi MBR se-
“DPP REI sudah menyampaikan surat kepada Bapak Menteri PUPR banyak 118.000 unit rumah yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut
untuk dapat menambah kuota FLPP hingga 250.000 atau sesuai dengan Joko, dengan melihat besarnya angka backlog dan tingginya permintaan
realisasi pada tahun 2023, sesuai dengan komitmen yang pernah beliau rumah subsidi di lapangan, maka akselerasi realisasi rumah FLPP tahun
sampaikan saat Hapernas tahun 2023 lalu,” ungkap Joko Suranto, Ketua ini bisa mencapai di atas realisasi tahun 2023.
Umum DPP REI di Jakarta, baru-baru ini. “Ini masalah ketidakpastian, sehingga semua orang menunggu.
Merujuk tren realisasi rumah subsidi pasca pandemi atau sejak 2022, Kalau kuota habis, maka pengembang akan menunda pembangunan
rata-rata realisasi rumah subsidi per bulan mencapai 20.034 sampai dan konsumen terpaksa menunda pembelian,” sebutnya.
20.818 unit. Dengan tren realisasi sekitar 20.000-an tersebut, kata Joko, Sekretaris Jenderal DPP REI, Raymond Ardan Arfandy menambahkan
maka diperkirakan kuota rumah subsidi tahun 2024 sebanyak 166.000 pembiayaan melalui program FLPP harus tetap eksis. Pasalnya, pem-
unit akan habis pada September 2024. biayaan ini merupakan kebutuhan masyarakat terutama dari MBR untuk
BP Tapera menyebutkan total realisasi penyaluran FLPP rumah memiliki rumah idamannya. Tetapi kenyataannya, kuota FLPP semakin
subsidi sampai dengan 13 Juni 2024 sudah mencapai 80.134 unit atau tahun jumlahnya semakin kecil.
hampir 50% dari total kuota FLPP tahun 2024 sebanyak 166.000 unit. “Ini fenomena yang kita harus carikan solusinya bersama-sama
“Kami meminta pemerintah segera memberi kepastian soal penam- dengan mendorong pembiayaan alternatif, salah satunya seperti yang
bahan kuota FLPP yang diprediksi habis antara Agustus-September diusulkan Ketum REI dari dana-dana yang sudah ada seperti tabungan
2024. Tanpa tambahan kuota, maka pembangunan perumahan bagi pensiun, dana jaminan sosial dan sebagainya,” ujarnya pada acara “Temu
MBR akan menimbulkan ketidakpastian, berdampak terhadap ekonomi, Anggota 3 DPD REI” di ICE BSD City, 12 Juni 2024.
10
10 | Edisi 210, Juni 2024 | RealEstat Indonesia | Edisi 210, Juni 2024 | RealEstat Indonesia