Page 35 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 35
ASPIRASI DAERAH
Kuota FLPP Hampir Habis,
Pengembang di Daerah Mulai Resah
uota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan yang besar dari target capaian yaitu sekitar
Perumahan (FLPP) untuk rumah 50% karena memiliki populasi penduduk yang
subsidi di tahun ini sebanyak 166.000 besar, lahan masih banyak tersedia dan daya
K unit diperkirakan akan habis di Juli beli masyarakatnya tinggi.
atau Agustus mendatang. Situasi itu cukup Sementara itu, untuk rumah komersial di
meresahkan pengembang anggota Realestat Sumut harga di bawah Rp1 miliar masih paling
Indonesia (REI) di daerah-daerah. prospektif.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Realestat Kota Medan dan sebagian wilayah Deli
Indonesia (DPD REI) Sumatera Utara, Andi Serdang yang berada di peyangga Kota Medan
Atmoko Panggabean menyebutkan selain masih menjadi lokasi rumah komersial yang
kuota FLPP yang semakin tipis, hingga saat diminati konsumen.
ini masih banyak regulasi yang menghambat
pembangunan rumah subsidi di daerah terse- Hambatan PBG
but. Akibatnya, tahun lalu dari target 20.000 Keluhan yang sama disampaikan Sekre-
unit, REI Sumut hanya berhasil merealisasikan taris DPD REI Sulawesi Selatan, Khoiruman. ANDI ATMOKO PANGGABEAN
sekitar 16.000 unit saja. Dikatakan, tahun lalu dari target 25.000 unit KETUA DPD REI SUMUT
“Di 2024, target 20.000 kembali dipasang. rumah, REI Sulawesi Selatan (Sulsel) hanya
Kami berharap ada dukungan bukan hanya berhasil merealisasikan 19.000 unit. Meski tidak
dari pemerintah, namun juga dari perbankan,” mencapai target, namun REI Sulsel menjadi
tegas Moko, demikian dia akrab disapa. salah kontributor ketiga dalam realisasi berda-
Tahun ini, REI Sumatera Utara (Sumut) sarkan SiKasep dan SiKumbang.
sudah memetakan agar target yang dipasang “Tahun ini kami menargetkan lagi 25.000
bisa direalisasikan lebih baik dari tahun lalu. unit juga, tapi khawatir dengan akan habisnya
Misalnya, dari target 20.000 unit rumah, kuota FLPP. Selain itu, ada juga masalah PBG
sekitar 70% merupakan rumah subsidi dan (Persetujuan Bangunan Gedung) yang masih
sisanya 30% rumah komersial. Meski begitu, sulit di beberapa daerah di Sulsel,” jelasnya.
isu semakin menipisnya kuota FLPP rumah Khoiruman menyebutkan, REI Sulsel
bersubsidi tahun ini yang hanya 166.000 unit sedang mencoba untuk mencari solusi terkait
atau lebih rendah dari kuota 2023 sebanyak kendala PBG, salah satunya dengan rencana
220.000 unit diakui sangat meresahkan pe- pengajuan PBG secara kolektif. Di sisi lain, ada
ngembang rumah subsidi di daerah itu. lagi masalah baru terkait zonasi tata ruang yang
Habisnya kuota berpotensi menghambat pen- ternyata belum diperbaharui oleh pemerintah
capaian target REI Sumut di 2024. daerah.
“Kami mendesak adanya tambahan kuota Menurutnya, banyak pengembang yang
FLPP, setidaknya menyamai seperti jumlah di sudah membeli tanah, tapi kemudian tanah
tahun lalu,” harap Moko. di zona itu dinyatakan tidak tepat untuk pem-
Daerah yang menjadi target pembangu- bangunan perumahan. Sekarang, setelah
nan hunian subsidi adalah Deli Serdang, diberlakukan sistem perizinan terintegrasi
Pematang Siantar, Simalungun, dan Labuhan elektronik atau OSS (Online single submission),
Batu. Pasokan di Deli Serdang memiliki porsi ternyata zonasinya belum diubah. (Teti Purwanti)
“Kami mendesak adanya tambahan kuota FLPP,
setidaknya menyamai seperti jumlah
di tahun lalu,”
RealEstat Indonesia | Edisi 209, Mei 2024 | 35