Page 32 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 32

PASAR MODAL








































              Kenaikan Bunga KPR Berpotensi


            Ganggu Kinerja Emiten Properti



          KINERJA EMITEN PROPERTI DI 2024 DIPREDIKSI AKAN TERIMBAS OLEH LANGKAH BANK INDONESIA YANG  MENAIKKAN SUKU BUNGA
          ACUANNYA (BI RATE). TERLEBIH JIKA PERBANKAN LANGSUNG MENDONGKRAK BUNGA KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR).

               apat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April   “Belum lagi ditambah pelemahan rupiah yang juga dapat membawa
               2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps   dampak negatif untuk emiten properti yang memiliki utang dalam dolar
               (basis poins) menjadi 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar   Amerika Serikat (AS),” ujarnya. 
         R25 bps menjadi 5,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar   Kenaikan bunga KPR, kata Vicky, menyebabkan insentif PPN DTP
          25 bps menjadi 7,00%.                                tidak akan begitu berpengaruh dalam mengerek kinerja emiten di tahun
             Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja IDX Sector Pro-  2024.
          perties & Real Estate sudah mengalami penurunan sebesar 13,25% sejak   Sejauh ini, aset properti yang paling terdampak di era suku bunga
          awal tahun alias year to date (YtD). Apakah kenaikan bunga acuan BI akan   tinggi adalah penjualan rumah. Sementara di era suku bunga tinggi ini,
          semakin memberatkan kinerja emiten-emiten properti?  aset yang dapat menopang kinerja emiten properti adalah dari penda-
             Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda menga-  patan berulang (recurring income).
          takan penurunan kinerja IDX Sector Properties & Real Estate salah satunya   “Tetapi masih ada peluang bagi emiten properti untuk bertumbuh
          disebabkan suku bunga acuan The FED dan BI yang sudah tinggi. Kondisi   positif di tahun ini. Namun, harus menunggu kebijakan The Fed untuk
          itu semakin diperberat dengan kenaikan suku bunga BI ke posisi 6,25%   menurunkan suku bunganya karena itu akan diikuti oleh BI,” sebutnya.
          jelang akhir April lalu.                                Research  Analyst Phintraco Sekuritas, Nurwachidah melihat, era
             Menurutnya, keputusan bank sentral itu menjadi sentimen negatif   suku bunga tinggi dan lemahnya rupiah sudah menjadi sentimen buruk
          untuk sektor properti di tahun 2024. Prospek sektor properti di era suku   bagi emiten properti sejak tahun 2023.
          bunga yang tinggi menjadi kurang baik, bahkan berpotensi menurun.   Sepanjang tahun 2023, suku bunga acuan BI dinaikkan satu kali
          Pasalnya,  bunga  KPR  akan  tergerek  sehingga  menekan  kemampuan   sebanyak 25 basis poins pada bulan Oktober 2023 dari 5,75% menjadi
          masyarakat untuk membeli hunian baru.                6,00% untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
                                                               yang hampir mencapai Rp16.000 per dolar AS pada saat itu. 

          32
          32   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37