Page 28 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 28

GAGASAN


           PENGARUH GEOPOLITIK & FLUKTUASI KURS

          TERHADAP SEKTOR PROPERTI INDONESIA



                                        OLEH: IR. IGNESJZ KEMALAWARTA, MBA *)

                                                ejolak geopolitik global yang terjadi   kenaikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
                                                pasca Lebaran 2024 khususnya ketega-  akan memberatkan APBN.
                                                ngan antara Israel-Iran berlanjut dengan   Kedua, ekspor batubara ke negara-negara
                                        Gmelemahnya kurs Rupiah terhadap      yang  disebut  di  atas  masih  kuat,  meskipun  ke
                                         Dollar Amerika Serikat (AS) yang menembus angka   Eropa tidak sekuat ketika perang Rusia-Ukraina
                                         psikologis Rp16.000 per Dolar AS.    baru mulai karena negara-negara Eropa sudah
                                            Hal ini tidak pelak mengakibatkan harga   mencari alternatif energi baru. Oleh karena itu
                                         minyak impor naik dan beberapa komoditi impor   perlu mempertimbangkan pilihan ekspor ke
                                         juga mengalami kenaikan harga. Di sisi lain,   negara-negara yang tidak kena jalur perang Israel-
                                         ekspor komoditi utama Indonesia  menunjukkan   Iran.
                                         kenaikan mengingat kebutuhan batubara masih   Sementara hal-hal yang berpotensi dapat
                                         besar ke India, China dan sebagian Eropa yang   menahan pelemahan ekonomi antara lain kebera-
                                         sejak perang Rusia-Ukraina melakukan pembelian   daan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Peme-
                                         kembali batubara.                    rintah (PPNDTP) sampai Desember 2024 yang
                                            Sebagai respons guna mengerem dampak   cukup membantu penguatan daya beli masyara-
                                         perlemahan Rupiah itu, Bank Indonesia memutus-  kat dalam membeli rumah dan apartemen yang
                                         kan untuk menaikkan suku bunga 7 days reporate   memenuhi  syarat  PPNDTP.  Pemerintah  perlu
                                         dari 6% menjadi 6,25%, sementara The FED tetap   mempertimbangkan adanya skim keringanan
                                         mempertahankan suku bunganya di 5,5%.  pajak dan bunga murah bagi kalangan milenial
                                            Dampaknya  terhadap  Indonesia  karena   dan Gen Z sebagai kebijakan lanjutan.
                                         adanya  perdagangan  bebas  dan  keterbukaan   Faktor menguntungkan lain adalah dengan
                                         ekonomi cukup banyak. Pertama, kenaikan harga   sudah ditetapkannya harga bahan bakar produksi
                                         minyak mentah yang di sisi lain akan diimbangi   besi diharapkan kenaikan harga besi tidak terlalu
                                         dengan kenaikan harga dan ekspor komoditi.  tinggi. Selain itu, mayoritas bahan bangunan
                                         Hal ini menjadi faktor plus dan minus dalam   properti bermuatan lokal kecuali untuk properti
                                         perhitungan negara. Jika kenaikan harga minyak   mewah yang mengandung material impor yang
                                         mentah lebih kuat dari kenaikan penerimaan   jumlahnya tidak terlalu besar secara nasional.
                                         komoditi ekspor, maka kemungkinan akan terjadi   Hal lainnya, Pemerintah bisa memanfaatkan
                                                                              Dana Hasil Export (DHE) selain mengandalkan
                                                                              cadangan devisa negara yang saat ini mencapai
                                                                              US$136,6 miliar yang setara  dengan 6,2 bulan
                                                                              impor.
                                                                                 Kemudian, sejak Oktober 2023 Pemerintah
                                                                              melalui Bank Indonesia telah menerapkan ke-
                                                                              longgaran Makro Prudensial berupa Kebijakan
                                                                              Makro Prudensial untuk Mendorong Pembia-
                                                                              yaan Bank-Bank berupa dukungan kebijakan
                                                                              LTV/FTV akomodatif; mendorong kredit untuk
                                                                              pertumbuhan berkelanjutan; dukungan atas
                                                                              hilirisasi dan ekonomi inklusif; dukungan pem-
                                                                              biayaan sektor perumahan khususnya mengingat
                                                                              sektor perumahan memiliki  “backward-forwar-
                                                                              dlinkage” tinggi terhadap perekonomian dan
                                                                              peran sektor ini terhadap kontribusi di PDB,
                                                                              penyerap tenaga kerja dan serapan produk bahan
                                                                              bangunan dalam negeri besar serta ruang kredit
                                                                              perumahan yang tinggi dibanding negara negara
                                                              FOTO-FOTO: ISTIMEWA  lain.

          28   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33