Page 36 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 36

INTERNASIONAL



            Persaingan “Berburu” Properti



          Bersertifikasi Hijau di Asia Pasifik



          UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN NET ZERO CARBON (NZC) TELAH MENDORONG STRATEGI DEKARBONISASI PORTOFOLIO YANG
          AMBISIUS BAGI PARA PENGGUNA BANGUNAN DI ASIA PASIFIK. INI MENCIPTAKAN KESENJANGAN ANTARA PASOKAN DAN
          PERMINTAAN UNTUK BANGUNAN BERKELANJUTAN DI KAWASAN TERSEBUT.
         K    esenjangan ini akan mendorong persaingan ketat di antara peng-  jau bukan lagi sebuah hal  yang  berbeda, tetapi merupakan kriteria

                                                               minimum bagi sebagian besar penyewa di Asia Pasifik. Selain itu,
              huni yang mencari ruang kantor rendah karbon dalam beberapa
              tahun mendatang hingga 2030.
                                                               kami melihat semakin banyak perusahaan yang mengadopsi strategi
                 Menurut konsultan realestat global Jones Lang LaSalle (NYSE:
                                                               jutan, dan penyewaan hijau untuk mewujudkan tempat kerja yang
          JLL), sebanyak 87% dari pengguna bangunan yang di survei di Asia Pasifik   keberlanjutan seperti audit energi, penataan ruangan yang berkelan-
          menginginkan portofolio yang 100% bersertifikasi hijau pada tahun 2030,   berkelanjutan,” kata Kamya Miglani, Head of ESG Research Asia Pacific
          naik dari 4% saat ini. Sentimen itu terutama terlihat di sejumlah negara   JLL dalam keterangannya.
          seperti India, Malaysia, dan Thailand, dengan lebih dari 95% penghuni me-  Menurutnya, di masa depan para penyewa mungkin akan menaikkan
          nargetkan portofolio yang sepenuhnya bersertifikasi hijau.  standar dan mulai meminta data kinerja bangunan dan keberlanjutan
              Tantangannya, seperti yang diungkap dalam analisis JLL, yaitu di   terlebih dulu daripada sertifikasi bangunan hijau untuk memastikan
          kawasan Asia Pasifik, hanya 2 sq.ft ruang rendah karbon yang sedang   bahwa aset-aset ini sudah sesuai dengan tujuan NZC mereka.
          dikembangkan untuk setiap 5 sq.ft yang dibutuhkan pada tahun ini   Riset itu juga mengungkap bahwa sebanyak 74% responden
          hingga tahun 2028.                                   mengharapkan setengah dari kebutuhan energi mereka akan terpenu-
             Riset baru ini didasarkan pada Sustainability Offices City Index   hi oleh  energi terbarukan,  naik dari 9% saat  ini.  Transisi ke energi
          yang dirilis JLL pada Oktober 2023 yang mengevaluasi 20 kota di Asia   terbarukan  adalah  langkah  penting  bagi  industri  properti  untuk
          Pasifik dalam empat hal saham hijau, risiko fisik bangunan, daya saing   mendefinisikan kembali dan mengubah bangunan dari konsumen
          kota, dan tingkat keproaktifan pemerintah kota terhadap target NZC.   energi pasif menjadi kontributor aktif dengan menghasilkan energi
             “Sekarang, menyewa perkantoran di bangunan bersertifikat hi-  terbarukan untuk kebutuhan sendiri.







































          36
          36   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41