Page 34 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Mei 2024
P. 34

ASPIRASI DAERAH

                Sektor Properti di NTB Patut


                       Peroleh Perhatian Lebih




                                                  ektor properti diketahui berdampak   akan diterima masyarakat,” ujarnya.
                                                  terhadap hampir 185 industri turunan.   Menurut Heri, dampak dari bisnis properti
                                                  Tak heran, di Provinsi Nusa  Tenggara   juga sangat besar dalam mendorong penda-
                                            SBarat (NTB) investasi properti usai pan-  patan asli daerah (PAD) dari penerimaan pajak
                                             demi Covid-19 diperkirakan mencapai Rp1   dan retribusi.
                                             triliun  per  tahun.  Sayangnya,  perhatian  dari   “Itu karakter investasi perumahan. Kami
                                             pemerintah terhadap sektor properti masih   tanpa diundang lho, investasinya sudah se-
                                             kurang.                            besar itu. Dan ini sepertinya tidak pernah dihi-
                                                Ketua Dewan Pengurus Daerah Realestate   tung, juga tidak dimasukkan dalam realisasi
                                             Indonesia (DPD REI) NTB Heri Susanto menye-  investasi,” tegasnya.
                                             butkan setiap tahunnya pengembang di   Padahal, pemerintah daerah mengalokasi-
                                             Provinsi NTB membangun rumah subsidi   kan anggaran yang tidak kecil untuk mendo-
                                             sekitar 5.000 hingga 6.000 unit. Jika dihitung   rong investasi masuk. Anggaran promosi,
                                             komponen-komponen rumah subsidi yang   biaya perjalanan dinas pejabat, dan lobi-lobi di
                   HERI SUSANTO              biayanya sekitar Rp140 juta, maka nilai inves-  dalam negeri hingga luar negeri. 
                 KETUA DPD REI NTB           tasi setiap tahunnya sudah sekitar Rp840 miliar.
                                                Jumlah tersebut, ujar Heri, belum terma-  Jaminan Kemudahan
                                             suk rumah-rumah non-subsidi yang dibangun   Oleh karena itu, Heri Susanto menegaskan
                                             dengan harga hingga ratusan juta rupiah per   sangat wajar jika para pengembang mendapat-
                                             unit.                              kan kemudahan dalam melaksanakan usa-
                                                “Melihat kontribusi sebesar itu, semestinya   hanya di daerah dengan mempermudah
                                             sektor ini mendapatkan kemudahan-kemuda-  perizinannya. Pengembang dinilai cukup
                                             han dari pemerintah terutama pemerintah   layak mendapat jaminan kondusifitas  dalam
                                             daerah. Setiap tahun investasi pengembang   berinvestasi, serta diberikan kebijakan yang
                                             di NTB hampir Rp1 triliun yang sangat mem-  tidak bersifat “abu-abu”.
                                             bantu pertumbuhan ekonomi di daerah ini,”   “Kalau ada pertemuan membahas RTRW
                                             ungkap Heri.                       (Rencana Tata Ruang Wilayah) misalnya, kami
                                                Dia menambahkan, kontribusi tersebut   semestinya juga diundang. Jangan kami
                                             belum  termasuk  sektor  ikutan  properti  yang   diberikan peta jadi, tapi kadang-kadang peta
                                             jumlah mencapai ratusan usaha termasuk   itu abu-abu. Sehingga pas pengembang
                                             bisnis yang tumbuh di sekitar proyek properti   membangun, terjadi ribut-ribut dan bahkan
                                             atau perumahan yang dibangun pengem-  penolakan. Padahal izin sudah ada. Itu yang
                                             bang. Selama dan pasca konstruksi, bisnis ini   kami harapkan,” jelas Heri.
                                             dinilai turut menghidupkan aktivitas kawasan   Selain itu, pengembang juga berharap
                                             sekitar perumahan.                 ada insentif dari pemerintah untuk penetapan
                                                Sektor properti juga menciptakan lapang-  BPHTB (Bea Perolehan Hak atas  Tanah dan
                                             an pekerjaan untuk kebutuhan tenaga asisten   Bangunan). Sehingga komponen nilai yang
                                             rumah tangga, petugas penataan kawasan,   diterima masyarakat  tidak terlalu besar.
                                             petugas kebersihan, laundry, lahan baru bagi   Penjualan perumahan di NTB mulai
                                             usaha keliling seperti pedagang sayur. Selain   tumbuh positif pasca pandemi. Kondisi itu
                                             itu mendorong pembangunan ikutan seperti   diperkirakan akan berlanjut di 2024, meski
                                             sekolah dan fasilitas pendukung lainnya.  diperkirakan ada perubahan kebijakan peme-
                                                “Membangun rumah itu murni menggu-  rintah pasca pergantian pemerintah nanti.
                                             nakan tenaga manusia.  Tidak pakai mesin-  Geliat pasar juga terjadi di segmen perumahan
                                             mesin. Sehingga efek ekonominya langsung   komersial (non-subsidi). (Teti Purwanti)



                   “Membangun rumah itu murni menggunakan tenaga manusia.
                  Tidak pakai mesin-mesin. Sehingga efek ekonominya langsung
                                          akan diterima masyarakat.”

          34   |  Edisi 209, Mei 2024  |  RealEstat Indonesia
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39