5 Tips Terhindar dari Penipuan Perumahan Berbasis Syariah

Awas banyak modus penipuan rumah berbasis syariah, ini tips agar terhindar dari penipuan semacam itu. Perhatikan baik - baik!
0
538
Perumahan Syariah

Jakarta – Beberapa tahun terakhir, makin banyak orang yang ingin memiliki rumah dengan sistem syariah. Sayangnya, hal ini banyak disalahgunakan oleh berbagai pihak, termasuk pengembang yang mengaku sebagai pengembang perumahan berbasis syariah. Kasus penipuan pengembang perumahan berbasis syariah pun bukan terjadi sekali dua kali melainkan berkali-kali. Korbannya pun berjumlah ratusan dengan total kerugian hingga mencapai ratusan miliar rupiah.

Modus yang dijalankan pun hampir sama, yakni dengan menawarkan pembangunan perumahan syariah. Segala macam penawaran dilakukan melalui brosur dan juga situs di internet yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga bisa meyakinkan orang yang melihatnya. Para ‘pengembang’ perumahan berbasis syariah ini pun tidak ragu untuk melakukan groundbreaking dan membangun rumah contoh untuk semakin meyakinkan calon konsumennya.

Saking meyakinkannya, calon konsumen tersebut tidak sadar jika tengah menjadi target dari penipuan pengembang perumahan berbasis syariah. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai macam cara untuk bisa mencegah diri sendiri dan orang lain agar tidak terjebak penipuan pengembang perumahan berbasis syariah tersebut.

Nah Sobat iPro, berikut ini beberapa tips untuk mencegah kamu agar tidak terkena modus penipuan pengembang perumahan berbasis syariah. Berikut daftarnya!

1. Cek Keanggotaan Pengembang di Asosiasi Pengembang

Pertama, pastikan memeriksa status keanggotaan pengembang di asosiasi pengembang. Di Indonesia, kamu bisa memeriksanya lewat asosiasi pengembang seperti Real Estat Indonesia (REI) atau asosiasi lainnya. Pengembang yang tergabung di dalam Asosiasi dapat dipastikan tidak akan melakukan hal kriminal seperti penipuan dan sebagainya, karena tentu saja akan mencoreng nama baik bukan hanya perusahaan, namun juga asosiasi. Organisasi seperti REI melakukan pengawasan yang cukup ketat terhadap para anggotanya. Selain itu, pengembang yang menjadi anggota REI, juga memiliki rekam jejak yang jelas dalam membangun sebuah proyek properti, terutama perumahan yang membutuhkan lahan cukup luas.

2. Cek Kelengkapan Perizinan

Setelah memastikan keanggotaan pengembang, periksa segala kelengkapan perizinan dari pembangunan perumahan tersebut. Meskipun ada embel-embel syariah pada nama perumahannya, tetap harus mengecek segala dokumen perizinan kepada pengembang yang bersangkutan. Dokumen-dokumen tersebut di antaranya sertifikat tanah, izin mendirikan bangunan atau IMB, dan lainnya.

Biasanya, pengembang tersebut akan memberikan izin lokasi untuk perumahan. Jika ini terjadi, tanyakan tentang keberadaan IMB dan kalau pengembang tersebut tidak bisa memenuhinya maka patut waspada dan curiga. Selain itu, pastikan pula tanah yang dijadikan lahan pembangunan rumah bukan merupakan tanah sengketa dan peruntukannya memang untuk hunian.

3. Cek Ada Bank Mitra Pemberi KPR

Pastikan keberadaan bank mitra pemberi kredit pemilikan rumah (KPR) untuk perumahan tersebut. Biasanya, pengembang yang benar akan melakukan kerja sama dengan berbagai macam bank untuk mendukung pembiayaan KPR-nya. Semakin banyak bank dengan kredibilitas tinggi yang diajak kerja sama, maka dapat dipastikan bahwa pengembang tersebut memiliki rekam jejak yang baik dalam membangun rumah.

Sebaliknya, jika pengembang tersebut tidak memiliki bank sebagai mitra pembiayaan KPR, kita harus waspada karena terindikasi sebagai penipu. Oleh karenanya selidiki dulu bank mana yang bekerja sama dengan pengembang sebelum memutuskan membeli rumah berbasis syariah.

3. Jangan Tergiur Harga Murah!

Tips berikutnya untuk terhindar dari penipuan pengembang perumahan berbasis syariah adalah dengan memastikan melihat wujud rumah tersebut. Hal ini sangat penting terlebih jika ini merupakan pembelian rumah pertama.

Beberapa oknum pengembang perumahan berbasis syariah seringkali hanya menunjukkan rumah contoh dan juga hanya menjual gambar lewat brosur atau situs di internet. Maka dari itu, penting untuk melihat wujud rumah dan juga memegang langsung temboknya.

Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah jangan terlalu tergiur dengan harga rumah yang murah. Cobalah lakukan simulasi secara kasar tentang harga rumah tersebut dengan perbandingan kepada harga tanah di lokasi.

4. Berikan Pertanyaan yang Detil dan Jelas

Terakhir, ajukan pertanyaan yang terperinci dan sejelas mungkin kepada pengembang. Hal itu penting agar mendapatkan gambaran tentang bagaimana pengembang menjalankan usahanya. Setidaknya ada dua pertanyaan untuk pengembang sebelum memutuskan untuk membeli rumah.

Pertanyaan pertama adalah berkaitan dengan lamanya waktu pengembang berkecimpung di dunia properti. Pengembang yang sudah lama di dunia properti biasanya sudah membangun banyak proyek perumahan. Jika hal itu terbukti, maka kita dapat mempercayai pengembang tersebut.

Pertanyaan kedua meliputi ketepatan waktu dan kesigapan pengembang dalam menangani konsumen. Hal ini penting karena bisa menjadi poin positif bagi pengembang, jika jawabannya memuaskan. Namun sebaliknya, hal tersebut akan menjadi poin negatif jika jawabannya tidak sesuai dengan harapan konsumen.

Pertanyaan tersebut akan menentukan apakah pengembang bakal menepati perjanjian dalam menyelesaikan proses akad atau ketika ada komplain terhadap rumah yang baru ditempati. Selain itu, juga bisa menilai apakah pengembang tersebut akan sigap melakukan perbaikan dan meminta maaf jika ada kelalaian serta bagaimana respon mereka dalam mengatasinya.

Selamat mencoba dan menemukan rumah impian! (ADH)