Begini Nasib Pasar Properti Jakarta Pasca IKN Pindah

Pasar properti Jakarta diprediksi tetap menarik bagi investor pasca kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
0
447
Ilustrasi Pasar Properti Jakarta

Jakarta – Pasar properti Jakarta tetap menarik bagi investor pasca kepindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Jakarta yang bakal menjadi pusat bisnis tetap menjadi magnet bagi investor properti.

“Apakah properti Jabodetabek tetap diminati? Kita melihat properti Jabodetabek akan tetap bertahan kalau pusat bisnisnya masih dipusatkan di Jakarta  sehingga satelite atau surrounding-nya itu akan tetap perlu area-area residensial bagi pekerja-pekerja yang memang bekerja di pusat bisnis di Jakarta,” terang Head of Advisory JLL Indonesia, Vivin Harsanto dalam sebuah Media Briefing, baru-baru ini.

Vivin menjelaskan, ketimbang kota Washington DC dan New York di Amerika Serikat. Selain itu, Canberra dan Sydney di Australia yang mana kota-kota tersebut memang sudah dari awal perencanaannya.

Vivin melihat, komparasi terdekat dari pemindahan ibu kota adalah di Malaysia, yakni dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Dalam perjalanannya, kedua kota tersebut tetap bertumbuh. Pemindahan ibu kota ini menghabiskan anggaran hingga 5 miliar Ringgit atau setara USD1,3 miliar.

“Kita pun harus melihat belajar dari sana supaya dari dua kota tersebut masih bisa berjalan dan tetap hidup dua-duanya. Kalau kita lihat untuk di Jakarta sendiri ketika nanti semua sudah pindah ke ibu kota baru tentunya akan ada revitalisasi area-area yang tadinya untuk pemerintahan untuk dijadikan area-area yang lebih komersial,” imbuh Vivin.

Jangka Panjang

Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim menambahkan, dampak pemindahan ibu kota negara ini bagi Jakarta perlu melihat dalam waktu jangka panjang.

“Sejauh ini kami masih melihat bahwa Jabodetabek tentunya masih akan mendapatkan minat dari pasar karena visi pemerintah yang tetap menjadikan Jakarta sebagai pusat komersial untuk Indonesia. Untuk pemerintahan nanti ada di Nusantara,” ujar Yunus.

IKN Baru di Kalimantan Timur akan menempati lahan seluas 40 ribu hektare untuk kawasan perkotaan. Sementara itu, untuk kawasan perkantoran akan mengisi lahan seluas sekitar 2.000 hektare.

Pembiayaan awal pembangunan IKN berasal dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2022. Tujuannya agar target pembangunan IKN dapat terpenuhi, sekaligus tetap menjaga stabilitas dan sustainabilitas keuangan negara. (SAN)