Ini Syarat Jakarta Jadi Kota Global

0
1616

Terkait relokasi ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), Eman mengingatkan mengenai tujuan utama kebijakan tersebut. “Apabila tujuannya adalah memindahkan ibu kota, maka hanya pusat pemerintahannya saja yang pindah,” tegasnya.

Eman mencontohkan cerita sukses pemindahan ibu kota Korea Selatan dari Seoul ke Sejong City. “Dari sebanyak 34 kementerian di Korea Selatan, hanya tersisa lima kementerian yang belum pindah ke Sejong. Tapi, nantinya secara bertahap hingga tuntas seluruh kementerian di Korea Selatan akan berkantor di Sejong City,” ucapnya.

Dia berkeyakinan apabila prasyarat utama sebagai kota global tetap ada, maka Jakarta tetap akan bertahan. “Justru saat menjadi kota global itulah maka Jakarta akan menjadi kota yang normal, dan lebih ramah terhadap penduduknya. Tidak seperti sekarang, sebanyak 30 juta orang yang rebutan menghirup oksigen. Belum lagi adanya polusi yang semakin parah,” cetusnya.

Peluang Barat Jakarta

Menurut Eman, perkembangan kawasan metropolitan Jakarta sudah bergulir seiring pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan yang membelah Jakarta. Setidaknya sejak tahun 1978 saat pembangunan tol Jagorawi, berlanjut ke pengembangan tol Jakarta – Merak tahun 1985 dan tol Jakarta – Cikampek pada tahun 1988.

“Pengembangan Jakarta metropolitan berbentuk ‘T-growth ke sisi barat dan timur Jakarta. Sisi barat seperti di kawasan Serpong, setidaknya ada pengembangan 10 ribu hektare kawasan skala besar oleh pihak swasta. Jumlah tersebut belum termasuk pengembangan skala yang lebih kecil berukuran kurang dari 100 hektare,” ujarnya.

Begitu pula di sisi timur Jakarta yang juga mulai semarak. Namun, perkembangannya memang belum semasif di sisi barat Jakarta. “Saat ini perkembangan suburban sudah tidak lagi mengandalkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta karena regional economic growth sudah bergeser ke kawasan sekitarnya,” ujar Eman.

Halaman Selanjutnya
1 2 3 4