Relatif Stabil, Pasar Ritel di Jakarta Masih Dilirik Merek Internasional

Indonesia masih dipandang sebagai pasar potensial yang prospektif bagi merek-merek F&B internasional, meski di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu.
0
255
Ilustrasi Pasar Ritel

JAKARTA – Pasar ritel Jakarta secara keseluruhan relatif stabil selama kuartal terakhir tahun 2021. Konsultan properti Cushman & Wakefield menyebutkan bahwa Indonesia masih dipandang sebagai pasar potensial yang prospektif bagi merek-merek F&B internasional, meski di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu.

Director, Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo mengatakan, pasar ritel Jakarta secara keseluruhan relatif stabil, dimana tingkat hunian mencapai 76,7%, meningkat tipis 0,2% sejak kuartal terakhir dari tahun sebelumnya.

“Selama kuartal keempat tahun 2021, dua merek F&B internasional, Subway dan Paris Baguette, akhirnya hadir di Indonesia, dengan pembukaan toko pertama mereka masing-masing di Cilandak Town Square dan ASHTA District 8,” kata Arief, dalam siaran persnya, Senin (14/2/2022).

Menurut Arief, dibukanya pembatasan sosial di pusat perbelanjaan, area bermain anak di pusat ritel Jakarta dan diizinkan untuk beroperasi kembali mulai Oktober 2021, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, termasuk membatasi jumlah pengunjung secara keseluruhan, berdampak positif pada jumlah kunjungan di pusat ritel Jakarta yang terus meningkat menyusul penurunan kasus harian baru Covid-19 di Jakarta.

Sementara untuk harga sewa dan biaya pelayanan (service charges) lanjut Arief, rata-rata tidak berubah sejak pembatasan PSBB pertama diberlakukan di Jakarta. Mengingat kondisi pandemi yang tidak stabil saat ini, tidak ada pemilik mal yang berencana untuk menaikkan tarif sewa mereka dalam periode jangka pendek.

Bahkan, kata dia, secara kasus per kasus, beberapa penyewa di pusat-pusat ritel besar yang tidak terlalu terdampak telah kembali ke sewa normal mereka, sementara mereka yang masih berjuang dan terdampak pandemi masih diberikan pengurangan sewa atau penundaan pembayaran yang disepakati, tetapi dalam jangka waktu tertentu dan dengan jumlah yang relatif lebih sedikit.

“Situasi ini diperkirakan akan berlanjut setidaknya sampai pandemi cukup terkendali,” kata Arief.

Pasokan Ritel

Sementara untuk pasokan ruang ritel, tambah Arief, pada penutup tahun 2021, pasar ritel Jakarta mencatat ada penambahan satu pusat ritel baru di Jakarta Selatan, yaitu AEON Mall Tanjung Barat. Pembukaan AEON Mall Tanjung Barat menambah sekitar 40.000 m2 ruang ritel ke pasar. AEON Mall yang keempat di Indonesia ini bersama dengan proyek Southgate Residence diharapkan dapat menciptakan kompleks gaya hidup perkotaan terpadu yang baru di Jakarta Selatan.

Dengan total penambahan proyek baru pada tahun 2021, total pasokan baru pusat ritel Jakarta selama setahun penuh di tahun 2021 mencapai 70.000 m2. Dua pusat ritel lainnya dengan luas sekitar 73.000 m2 diperkirakan akan memasuki pasar ritel Jakarta pada tahun 2022.

Sementara renovasi total dan transformasi Sarinah, pusat ritel tertua di Jakarta, diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2022. Jika semua pusat ritel baru yang direncanakan memenuhi jadwal penyelesaiannya, maka total pasokan ritel Jakarta akan mencapai 4.716.400 m2 pada akhir tahun 2022. (MRI)