YLKI: Aduan Permasalahan Perumahan di 2020 Turun

0
1041

Jakarta – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mencatat adanya penurunan persentase pengaduan masalah perumahan sepanjang tahun 2020 dibandingkan dua tahun sebelumnya.

“Pengaduan permasalahan sektor perumahan tahun 2020 sebesar 5,7%. Angkanya turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar 14,3 persen pada tahun 2019 dan 21 persen di tahun 2018,” demikian disampaikan Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam keterangan pers, Jumat, 8 Januari 2021.

Data YLKI menyebut, di urutan pertama keluhan konsumen tertinggi adalah bidang jasa keuangan sebesar 33,5 persen, berikutnya e-commerce 12,7%, telekomunikasi 8,3 persen, dan listrik 8,2 persen.

Adapun aduan permasalahan perumahan terbanyak yang diterima YLKI adalah pembangunan yang mangkrak sebesar 34,7 persen, diikuti permasalahan refund 30,4 persen, serah terima unit 17,3 persen, dan pelaku usaha pailit 13 persen.

Menurut Tulus, total jumlah kasus pengaduan konsumen ke YLKI sepanjang tahun 2020 melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya. “Total jumlah kasus sepanjang 2020 mencapai 3.692 kasus dengan rincian 402 kasus individu dan 3.290 kasus kelompok. Angkanya naik dibanding 2019 sebanyak 1.871 kasus yakni 563 kasus individu dan 1.310 kasus kelompok,” kata Tulus.

Data YLKI menyebut, dalam menyampaikan keluhannya, konsumen memanfaatkan beberapa saluran antara lain via surat elektronik sebanyak 50 persen, website 26 persen, datang langsung 12 persen, tembusan sembilan persen, dan surat langsung sebesar tiga persen. (BRN)