Selamatkan Krisis, Tiongkok Siapkan Dana Real Estat USD44 M
Jakarta – Negeri Tirai Bambu tengah menyiapkan dana real estat sebesar USD44 miliar (Rp 658,7 triliun, mengacu kurs Rp14.971 per USD). Rencananya dana tersebut untuk membantu developer menyelesaikan krisis utang.
“Saya percaya dana itu akan menjadi bagian dari paket yang lebih besar untuk menyelesaikan krisis utang dan hipotek saat ini. Karena itu saja tidak akan menyelesaikan semua masalah. Kita membutuhkan pemulihan real estat,” kata Chief China economist at Macquarie, Larry Hu seperti dikutip dari Reuters, Kamis, 4 Agustus 2022.
Upaya tersebut akan menandai langkah besar pertama dari negara untuk menyelamatkan sektor properti yang terkepung masalah utang sejak tahun lalu. Sumber Reuters menyebutkan, jumlah dana awalnya sebesar 80 miliar yuan berasal dari bank sentral, People’s Bank of China (PBOC).
China Construction Bank yang merupakan bank milik negara juga akan menyumbangkan dana real estat 50 miliar yuan ke dalam dana 80 miliar yuan. Tetapi, uang itu akan berasal dari fasilitas pinjaman PBOC. Jika upaya tersebut itu berhasil, bank lain akan mengikuti dengan target pengumpulan dana antara 200 hingga 300 miliar yuan.
Sektor properti Tiongkok mengalami krisis yang bertubi-tubi dan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam setahun terakhir.
Sumber tersebut mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembelian proyek rumah yang belum selesai dan menyelesaikan konstruksinya. Kemudian, menyewakannya kepada individu sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan perumahan sewa.
Penyediaan Rumah
Upaya pemerintah pusat ini akan menjadi bagian penting bagi penyediaan rumah yang lebih terjangkau bagi kaum muda. Pada saat yang sama, pemerintah daerah ditengarai enggan membangun perumahan sewa. Sebab, penjualan tanah merupakan sumber pendapatan utama mereka.
Adapun Zhengzhou Real Estate mendapat dukungan dari pemerintah Henan untuk mendirikan salah satu dana talangan lokal pertama di Tiongkok. Tepatnya, pada pekan lalu dengan Henan Asset Management yang merupakan milik negara.
Upaya tersebut berlangsung di tengah boikot hipotek dan dana talangan tersebut rencananya menggunakan 20 miliar yuan untuk memperoleh 50.000 unit. Kemudian, mengubahnya menjadi rumah sewa. (SAN)