Wow! Biaya Fit Out Kantor di Tokyo Termahal se-Asia Pasifik

Biaya fit-out kantor di Tokyo menembus angka Rp25.539.800 per meter persegi (m2). Disusul kemudian Osaka dengan biaya fit-out kantor Rp24,781.900 per m2 dan Nagoya sebesar 24.167.000 per m2.
0
201
Fit-out Kantor

Jakarta – Kota Tokyo, Jepang, memuncaki biaya fit-out kantor termahal di kawasan Asia Pasifik berdasarkan laporan Cushman & Wakefield. Laporan tersebut juga mengungkapkan biaya fit-out kantor rata-rata untuk 31 kota di Asia Pasifik.

“Jepang tetap menjadi pasar fit-out kantor termahal di kawasan ini selama tiga tahun berturut-turut, dengan Tokyo, Osaka, dan Nagoya menempati tiga posisi teratas, ” ungkap Head of Project & Development Services Cushman & Wakefield Asia Pacific, Tom Gibson dalam rilisnya baru-baru ini.

Gibson menjelaskan, biaya fit-out kantor di Tokyo menembus angka Rp25.539.800 per meter persegi (m2). Disusul kemudian Osaka dengan biaya fit-out kantor Rp24,781.900 per m2 dan Nagoya sebesar 24.167.000 per m2.

“Kami berharap akan melihat perkembangan lebih lanjut dalam fit-out kantor yang mempromosikan tempat kerja yang sehat dan bisa menyediakan platform kuat yang berkontribusi pada kesuksesan bisnis,” imbuh Gibson.

Gibson melanjutkan, tidak ada “satu solusi untuk semua” di sini. Tetapi data terus memperkuat pentingnya kantor dalam ekosistem tempat kerja. Kemudia, kebutuhan untuk memberikan kebebasan pada karyawan untuk memilih lokasi tempat kerja mereka. Manajer proyek memiliki peran penting dalam menyediakan solusi komprehensif yang peka terhadap lingkungan.

Bagaimana Jakarta?

Di antara kota-kota se-Asia Pasifik, biaya fit-out kantor Jakarta menempati peringkat ke-31, yakni sebesar Rp8.608.600 per m2.

“Pasokan baru yang besar dan konsekuensi dampaknya terhadap harga sewa menawarkan kesempatan bagi penghuni di Indonesia, khususnya di Jakarta, untuk pindah ke gedung yang berkualitas lebih tinggi dengan biaya yang sama atau terkadang lebih rendah,” kata Director Project & Development Services Cushman & Wakefield Indonesia, Dwitje Wangsadiputra.

Pasar perkantoran Asia Pasifik tetap tangguh. Pasar di kawasan tersebut menjadi satu-satunya kawasan yang mencatat permintaan kantor yang positif dan konsisten sejak dua tahun lalu. Melihat ke depan, harapannya aktivitas kembali ke kantor terus berlanjut. Aktivitas ekonomi  yang kembali  terbuka penuh berpotensi untuk mendorong permintaan kantor selama setahun ke depan.

Penyerapan bersih perkiraannya akan meningkat dari 55 juta kaki persegi (msf)/ 5,1 juta meter persegi (msqm) pada tahun 2021 menjadi sekitar 72msf/6,6 msqm pada tahun 2022 sebelum kembali ke tingkat sebelum dua tahun lalu sekitar 82msf/7,5msqm pada tahun 2023. Prakiraan positif ini menjadi pertanda baik  di wilayah ini. (SAN)