Dua Menteri dan Kepala BKPM Bertemu Bahas Infrastruktur Kawasan Industri

0
680

JAKARTA – Tiga pejabat tinggi negara yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan membahas dukungan jaringan jalan nasional yang terkoneksi dengan infrastruktur perhubungan dan kawasan industri.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Sinergi antar kementerian bertujuan agar proyek pembangunan infrastruktur dapat segera dimanfaatkan paling lama tahun 2024.

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, prinsipnya Kementerian PUPR siap mendukung infrastruktur jalan sebagai akses pelabuhan, bandara dan jalur kereta api yang dibangun Kemenhub serta akses menuju kawasan industri oleh BKPM.

“Saya mendukung inisiasi ini dengan prinsip bahwa apa yang sudah kita bangun agar dapat segera dimanfaatkan, jangan sampai mangkrak,” kata Menteri Basuki dalam siaran persnya, Jumat (23/4/2021).

Dikatakan, Kementerian PUPR memiliki misi pada tahun 2021 menyelesaikan infrastruktur strategis yang telah dilaksanakan serta sangat selektif melakukan pembangunan baru dengan prinsip OPOR, yaitu untuk optimalisasi, pemeliharaan, operasi, serta rehabilitasi. Optimalisasi ditujukan untuk menuntaskan dan memberikan manfaat dari infrastruktur yang telah terbangun. Pemeliharaan bertujuan menjamin keberlangsungan fungsi dari infrastruktur agar tetap beroperasi sehingga kualitas layanannya tidak terganggu.

Selanjutnya, operasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah tuntas harus segera dioperasikan setelah lulus dari tahapan uji coba yang diperlukan. Terakhir, rehabilitasi ditujukan untuk infrastruktur yang telah mencapai umur konstruksi tertentu atau infrastruktur terdampak bencana, agar fungsinya dikembalikan seperti semula.

“Kementerian PUPR juga meminta Kepala BKPM mendorong investor di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Banten dan Sei Mangkei, Sumatera Utara karena telah didukung oleh infrastruktur jalan,” ungkap Menteri Basuki.

Bangun Konektivitas

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Kementerian Perhubungan pada 2020-2024 ingin infrastruktur yang dibangun seperti pelabuhan, bandara dan kereta api dapat terkonektivitas dengan baik seperti Pelabuhan Patimban 2, Pelabuhan New Ambon, Pelabuhan Tanjung Carat di Palembang serta lintasan sebidang kereta cepat Jakarta-Bandung dan jalur kereta api di Kota Solo.

Sebagai contoh, untuk lebih menghidupkan aktivitas Bandara Internasional Kertajati di Jawa Barat telah dibangun jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) dari Kota Bandung ke Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka sepanjang 60,47 km dan interchange-nya. Kehadiran Tol Cisumdawu dapat mengurangi waktu tempuh dari Bandung yang saat ini ditempuh sekitar 3 jam menjadi 1 jam.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengusulkan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Menurut Bahlil Lahadalia, KIT Batang mulai bulan depan sudah siap menerima investor dan diharapkan akan banyak lagi membuka peluang investasi di KIT Batang. Selain itu juga perlu dukungan jalan sepanjang 30 km sebagai akses dari bandara menuju smelter di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. (MRI)