Ini Sektor Properti Menjanjikan di Sepanjang Ruas Tol Trans Sumatera

0
420
Infrastruktur Jalan Tol (Foto: Adang Sumarna)

Jakarta – Beroperasinya jalan tol Trans Sumatera sepanjang 2.800 km diharapkan akan memicu perkembangan properti di sepanjang jalur tersebut. Dua sektor properti yang menjanjikan di jalur tol yang menghubungkan kota-kota di Sumatera dari Lampung hingga Aceh, antara lain sektor industri dan perumahan.

“Dengan mempertimbangkan situasi di Jawa, pengoperasian jalan tol seharusnya memicu perkembangan properti di sepanjang jalur tersebut, terutama perkembangan industri dan perumahan yang kemudian didukung oleh perkembangan komersial,” jelas Head of Advisory Services Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril dalam keterangan resmi yang diterima redaksi industriproperti.com belum lama ini.

Lebih jauh Monica menungkapkan, pembukaan tol Trans Sumatera diproyeksikan juga akan memicu pertumbuhan pembangunan properti di sepanjang ruas tersebut. Jalan tol juga harus memudahkan akses ke properti, serta tujuan wisata yang unik dan beragam di seluruh pulau.

Oleh karena itu, sektor pariwisata dan perhotelan juga akan tumbuh sejalan dengan beroperasinya jalan tol ini. Selanjutnya, pertumbuhan sektor industri dan perhotelan akan menjadi daya tarik bagi pengembangan perumahan, komersial dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk fasilitas pendidikan serta kesehatan.

“Dengan selesainya pembangunan tersebut, diharapkan perputaran ekonomi akan lebih cepat dan besar, terutama terkait ekspor dan impor serta nilai investasi kawasan industri yang besar. Untuk sektor pariwisata diharapkan terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah pengunjung, sedangkan di sektor perumahan diharapkan kebutuhan akan semakin terpenuhi, dan angka transaksi menjadi positif,” terang Monica.

Adapun Tol Trans Sumatera akan menghubungkan delapan provinsi di Pulau Sumatera, mulai dari Aceh di utara hingga Lampung di selatan (jalan tol utama dan jalan tol pendukung). Pada kuartal pertama tahun 2021, pertanian merupakan sektor ekonomi utama di delapan provinsi, menyumbang 22 persen hingga 32 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di setiap provinsi, kecuali Sumatera Selatan.

Setelah pertanian, perdagangan menjadi sektor ekonomi utama di enam provinsi, memberikan PDRB 11-19 persen di setiap provinsi. Manufaktur adalah sektor utama di empat provinsi, menyumbang 20-28 persen dari PDRB.

Pertambangan merupakan sektor utama di tiga provinsi, menyumbang 13-20 persen dari PDRB. Melihat struktur ekonomi di Sumatera, kawasan industri penunjang pertanian dan pertambangan berpeluang menjadi jenis utama pertumbuhan properti di sepanjang ruas tol Trans Sumatera.

Akses Informasi

Khusus pengembangan kawasan industri, hal terpenting yang haur diperhatikan adalah akses informasi yang tepat dan valid terkait pemetaan infrastruktur yang akan terus dibangun dan dikembangkan di Indonesia. Lokasi infrastruktur menunjukkan potensi terbesar untuk pengembangan di masa depan, sehingga penting untuk melakukan studi kelayakan yang terperinci dan akurat agar memastikan tidak ada kesalahan perhitungan dalam persiapan dan kemajuan proyek.

“Peta pembangunan infrastruktur harus selalu dicermati agar bila ada perubahan dalam bentuk apapun, pengembang bisa sigap dalam mencari alternatif atau merumuskan solusi yang tepat,” ungkap Monica.

Menyinggung sedikit mengenai proyeksi iklim investasi di Indonesia dan perkembangan sektor properti di tahun depan, Monica menjelaskan, perlu melihat tingkat kemajuan pembangunan yang ditargetkan selesai tahun ini.

“Meski kini pemerintah cukup fokus menggaet investor asing, tampaknya pasar domestik akan terus mendominasi, setidaknya pada 2021. Peran pasar domestik tetap sangat penting dalam pembangunan infrastruktur dan faktor pendukung lainnya di Indonesia,” tutup Monica. (ADH)