Jakarta – Telah beroperasinya sejumlah ruas di proyek Tol Trans-Sumatera menjadi magnet untuk pengembangan industri properti ke kawasan di sekitarnya. Wajar jika banyak pengembang berburu lahan strategis di sekitar ruas tol yang telah menghubungkan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel) sehingga menciptakan pengembangan pusat perekonomian baru.
“Sebelum ada proyek tol, lokasi itu tidak ada yang lirik. Begitu jalan tol sudah dibuka dan beroperasi, daerahnya semakin terbuka. Dengan luas wilayah yang memadai sehingga banyak developer baik dari Lampung maupun Sumsel yang sudah mulai garap proyek di sana,” kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Sumsel, Zewwy Salim, saat berbincang dengan industriproperti.com melalui sambungan telepon, Rabu, 27 Januari 2021.
Menurut dia, sudah ada sejumlah developer yang menggenggam izin pembebasan lahan di kawasan sekitar proyek tol. “Dalam tempo yang tidak lama lagi, saya yakin akan tumbuh kota-kota baru yang menyambungkan kedua provinsi,” tutur Awi, sapaan karibnya.
Menurut Awi, dengan adanya konektivitas infrastruktur pendukung transportasi darat tentunya akan memacu menggeliatnya perekonomian lokal. “Ketersediaan infrastruktur tol ini lebih mempermudah jalur distribusi barang antara produsen dengan calon konsumen. Hal ini tentu akan memacu pertumbuhan ekonomi daerah,” tukasnya.
Saat peresmian, Presiden Joko Widodo mengatakan, dengan beroperasinya ruas tol itu maka kedua provinsi sudah terkoneksi dengan baik. Dulunya, waktu tempuh dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ke Palembang, Sumsel, dengan jarak 373 kilometer dapat dihemat dari semula 12 jam menjadi 3 hingga 3,5 jam.
“Ini akan menjadi sebuah lompatan besar karena menghemat waktu tempuh hingga 75 persen. Efisiensi ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan daya saing yang besar bagi Palembang dan Lampung,” kata Presiden.
Selain itu, peresmian ruas tersebut juga semakin menambah daftar panjang ruas tol bagian dari trans-Sumatera dengan panjang keseluruhan mencapai 2.992 kilometer yang telah beroperasi.
Hingga saat ini, 657 kilometer ruas jalan tol di sepanjang trans-Sumatera telah dapat digunakan, 608 kilometer dalam tahap konstruksi, 430 kilometer memasuki persiapan konstruksi, dan direncanakan pembangunan untuk 1.297 kilometer lainnya akan segera menyusul.
“Jalan tol ini tidak hanya menghubungkan antarwilayah antardaerah, tapi juga untuk membangkitkan perekonomian di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Sumatera Selatan, juga menumbuhan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mengembangkan simpul-simpul pertumbuhan ekonomi yang produktif,” beber Presiden. (BRN)