Pasar Perumahan Tapak Jabodetabek Solid

Sepanjang semester II 2024, pasar perumahan tapak di wilayah Jabodetabek tetap stabil dan sehat.
0
76
pembelian perumahan tapak tetap solid.

Jakarta – Sepanjang semester II 2024, perusahaan konsultan properti Jones Lang Lasalle (JLL) memaparkan pasar perumahan tapak di wilayah Jabodetabek tetap stabil dan sehat. Salah satu faktor yang menyokong solidnya pasar perumahan tapak adalah insentif pembebasan pajak 100%.

“Pasar perumahan tapak di Jabodetabek semester II-2024 terpantau tetap stabil dan sehat. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi ini adalah perpanjangan insentif pembebasan pajak 100% hingga Desember 2024,” jelas Head of Research JLL Indonesia Vivin Harsanto di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.

Vivin menambahkan, peluncuran unit meningkat 18% lebih banyak dibandingkan dengan semester I-2024 dan didominasi oleh produk dengan harga di bawah dua miliar rupiah. Tren keberlanjutan semakin menguat di sektor ini, ditandai dengan meningkatnya peluncuran produk baru bersertifikasi hijau pada skala proyek yang beragam.

Selain itu, pengembangan kota baru oleh pengembang terkemuka tetap terlihat, terutama di wilayah Tangerang. Faktor-faktor yang tetap menjadi daya tarik utama bagi calon pembeli meliputi harga yang terjangkau, lokasi strategis, kemudahan akses ke jalan tol dan transportasi umum, reputasi pengembang, serta program pembayaran yang menarik dan kerjasama antara pengembang dengan institusi perbankan, kelengkapan fasilitas kawasan seperti pendidikan, kesehatan, dan komersial dan teknologi smart home.

Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim mengatakan, segmen rumah dengan jumlah penjualan paling tinggi adalah yang dibanderol di bawah Rp2 miliar. Data JLL Indonesia memperlihatkan sebanyak 80% dari total penjualan rumah di perumahan skala besar dengan luas 200 hektare adalah yang memiliki harga di bawah Rp2 miliar.

Pasar Kondominium

Tak seperti rumah tapak, aktivitas pasar kondominium Jakarta pada 2024 justru mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023. Penurunan penjualan kondominium pada tahun ini terutama disebabkan oleh sebagian besar pembeli yang masih melakukan wait-and-see selama tahun pemilu.

Triwulan keempat 2024 tidak melihat adanya peluncuran kondominium baru, dengan seluruh tahun hanya mencatat dua proyek baru yaitu Two Sudirman yang berlokasi di kawasan CBD dan satu menara baru dari LRT City Tebet. Terdapat juga dua proyek yang telah selesai dibangun yaitu BRANZ Mega Kuningan dan The Newton 2 yang berlokasi di daerah Kuningan. (SAN)