PLN Sosialisasi Penggunaan Kompor Induksi untuk Perumahan
Jakarta – PT PLN (Persero) menggalakkan penggunaan kompor induksi dalam rumah tangga. Hal ini dilakukan untuk mengonversi penggunaan kompor gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan target 1 juta unit hingga akhir tahun ini.
“Kita mendukung sekali kompor induksi dan pemakaian listrik untuk kompor asal semuanya bisa difasilitasi dengan baik oleh pihak PLN,” ungkap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI), Totok Lusida dalam Rapat Sosialiasi Penggunaan Kompor Listrik untuk Perumahan yang dilakukan secara daring, Senin, 26 Juli 2021.
Dari sisi hemat energi, penggunaan kompor induksi jauh lebih hemat dibandingkan dengan kompor berbahan bakar gas maupun minyak tanah. “Kompor induksi itu jauh lebih hemat dibandingkan minyak tanah dan kompor gas,” kata Senior Manager Distribusi PT PLN Paris El Hakim di acara yang sama.
Kriteria pemilihan kompor, lanjut Paris, antara lain hemat energi (biaya), keamanan (safety), kemudahan operasi, keandalan dan perawatan.
Berdasarkan kajian dari Balitbang ESDM terdapat penghematan sebesar 19,4 persen dari biaya memasak masyarakat bulanan ketika menggunakan kompor induksi dengan asumsi pemakaian gas LPG 11,4 kg per bulan berbanding daya yang dipakai kompor induksi sebesar 82 kWh.
“Jika kita bandingkan untuk gas nonsubidi, yaitu gas 12 kg vs tarif listrik nonsubidi terdapat penghematan sebesar 19,4 persen dari biaya memasak masyarakat kurang lebih sekitar Rp147 ribu yang dikeluarkan untuk kompor gas atau LPG dan sebesar Rp117 ribu menggunakan kompor induksi untuk biaya memasak bulanan,” ucap Paris.
Bagi pengembang yang membangun perumahan baru dapat memanfaatkan program Layanan Ekstra Daya. Program ini merupakan pemberian kapasitas daya tambahan diatas permohonan daya konsumen untuk hunian baru dengan prasarana kompor induksi, yang dibangun oleh pengembang perumahan dan pemukiman yang bekerjasama dengan PLN.
Adapun skema pemberian kapasitas daya satu tangga diatas permohonan daya Konsumen dengan pilihan ekstra daya mulai daya 2.200 VA sampai dengan 5.500 VA.
“Kalau untuk daya 900 VA, pengembang perumahan harus mengeluarkan biaya Rp866 ribu untuk biaya penyambungan. Tapi dengan biaya Rp866 ribu sebenarnya mereka bisa mendapatkan daya 2.200 VA dimana biaya penyambungannya sekitar Rp 2 jutaan. Artinya, dengan program ekstra daya ini terdapat penghematan sebesar Rp1,2 juta,” jelas Paris.
Dari sisi keamanan, kompor induksi tidak ada nyala api sehingga menghindari resiko bahaya. Kompor induksi juga dilengkapi sensor yang dapat otomatis mati berdasarkan pengaturan waktu, overheat (sensor panas), Tidak ada alat masak yang sesuai atau bergeser.
Kompor induksi juga tak luput dari kekurangan, seperti perlu daya listrik besar, tergantung keandalan pasokan listrik, dan perlu peralatan masak khusus. (ADH)