Prospek Rumah Tapak dan Apartemen Usai PPN DTP 100 Persen Diperpanjang

0
22
Menintip rumah tapak dan apartemen usai kebijakan PPN DTP 100% kembali diperpanjang hingga Desember 2024.

Jakarta – Diperpanjangnya kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah sebesar 100% hingga akhir tahun ini menjadi angin segar bagi industri properti Tanah Air. Sektor rumah tapak diyakini paling menikmati dampak pemberlakukan kebijakan tersebut daripada sektor apartemen.

“Kalau untuk empat bulan ke depan, prospeknya bagus untuk rumah tapak,” kata General Manager General Agency Knight Frank Indonesia Frank Tumewa dalam Jakarta Property Highlight H1 2024 secara daring, Kamis, 29 Agustus 2024.

Lebih jauh Frank menuturkan, pasar apartemen sepertinya tidak sejalan dengan performa rumah tapak meski telah diberi “vitamin” berupa insentif PPN DTP. Pasalnya, pasar rumah tapak merupakan segmen yang paling besar di kelas menengah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang harganya berkisar antara Rp1 miliar- Rp1,7 miliar.

“Sehingga segmen inilah yang akan sangat terbantu dengan PPN yang diperpanjang ini. Kalau untuk apartemen, memang ada sedikit tapi tidak sebesar efeknya ke rumah tapak,” imbuh Frank.

Pada kesempatan yang sama Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menambahkan, insentif PPN DTP yang diberlakukan sejak tahun 2021 efektif mendongkrak penjualan hunian.

”Kalau kita lihat bagaimana efektifitasnya di Semester I-2024 ini, data dari Kementerian Keuangan menyatakan bahwa ada sekitar 22 ribu unit hunian yang terserap melalui insentif PPN DTP. Tentu saja ini bukan nilai yang sedikit. Ini nilai yang cukup baik atau memberikan stimulan properti pada sektor hunian atau residensial. Ini berdampak positif untuk landed house atau rumah tapak,” jelasnya.

Untuk hunian vertikal, imbuh Syarifah, dari 24 ribu unit apartemen yang siap untuk dihuni, hanya 13%-nya saja yang mengakses kebijakan tersebut. “Kalau kita melihat terkait stok pasokan atau availibility-nya dari unit-unit vertical housing bahwa untuk vertical housing atau kondominium saat ini setidaknya ada 24 ribu unit yang siap huni,” ujarnya.

Prospek Apartemen

Baik Frank maupun Syarifah memandang, sektor apartemen ke depannya terbilang cukup cerah. Potensinya berasal dari service apartemen dari warga negara asing (WNA) maupun lokal. Ditambah lagi dukungan kebijakan pemerintah dapat menunjang performa sektor apartemen di masa mendatang.

“Kami rasa ini akan terus bergerak, apalagi tahun depan dengan policy yang baru dari pemerintah. Kami harapkan akan tetap menunjang kondisi properti tahun depan,” ucap Frank.

Senada, Syarifah menilai kebijakan PPN DTP tak hanya memberikan dampak pada penjualan rumah tapak, tapi juga untuk hunian vertikal. Dirinya memperkirakan catatan penyerapan insntif tersebut akan lebih baik lagi di Semester II-2024 daripada Semester I. Stimulan yang digelontorkan pemerintah diharapkan juga didorong untuk hunian vertikal.

“Akan lebih baik lagi jika stimulasi tidak hanya didorong pada rumah tapak. Tapi juga pada rumah vertikal yang saat ini memang siap. Unitnya siap untuk diakses dan terkait harganya, kriteria-kriteria yang berlaku dalam PPN DTP pun bisa berlaku di sektor kondominium atau pun apartemen,” tutupnya. (SAN)