Wapres Apresiasi Pembangunan Rusun Khusus Tunawisma

0
495

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meninjau rencana pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) bagi eks pemulung dan tunawisma di Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Proyek kolaboratif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Sosial ini merupakan upaya mewujudkan kota tanpa kumuh.

“Program ini sejalan dengan sasaran pembangunan perumahan dan permukiman untuk mewujudkan kota tanpa kumuh. Hal ini sekaligus juga berperan dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR,” ungkap Wapres di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi, Kamis, 18 Februari 2021.

Wapres menyebut, pembangunan rusunawa adalah contoh sinergi dan kolaborasi yang baik antara Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR. “Saya berharap program pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma di Kota Bekasi ini dapat direplikasi dan dikembangkan di lokasi balai-balai rehabilitasi sosial lainnya yang tersebar di 16 lokasi di 10 provinsi lainnya,” kata Wapres.

Sekadar informasi, Kementerian PUPR bekerjasama dengan Kementerian Sosial tengah membangun rusunawa di balai rehabilitasi sosial sebagai tempat tinggal sementara yang layak bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Adapun mereka yang masuk kategori PPKS di antaranya adalah pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia telantar, serta penyandang masalah sosial lainnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rusun akan berfungsi sebagai hunian sementara sebagai standar hidup layak bagi PPKS. Sebelum menempati rusun, para tunawisma terlebih dahulu harus mengikuti rehabilitasi sosial, pelatihan vokasional, dan pembinaan kewirausahaan.

“Pemerintah berharap rusun dapat menjadi tempat pemberdayaan masyarakat tidak berpenghasilan serta dapat mengurangi kekumuhan di lokasi sekitar,” kata Basuki.

Pemancangan tiang pancang pertama menandai pembangunan Rusun PPKS pada pertengahan Februari 2021. Pembangunan rusun berlokasi di Kompleks Panti Asuhan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur seluas 1.932 m2. Berikutnya, di Kompleks Balai Karya Pangudi di Bulak Kapal, Bekasi Timur seluas 3.880 m2. Tiap rusun memiliki lima lantai terdiri dari 108 unit tipe 24 untuk menampung 428 orang.

Beragam fasilitas prasarana, sarana dan utilitas (PSU) seperti tempat parkir, jaringan air bersih, sanitasi dan listrik di kedua rusun tersebut. Selain itu, di setiap kamar juga tersedia meubelair, seperti tempat tidur susun, tempat tidur tunggal, lemari pakaian, meja serta kursi. (BRN)