Hari Habitat Dunia 2021, PUPR Tekankan Aksi Nyata Perkotaan Bebas Karbon

0
552
Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2021 (Foto: Dok PUPR)

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan Press Briefing dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia (HHD) dan Hari Kota Dunia (HKD) Tahun 2021, di Kantor Kementerian PUPR, pada hari Senin, 4 Oktober 2021. Adapun HHD dan HKD tahun 2021 ini mengusung tema “Accelerating urban action for carbon free world Adapting Cities for Climate Resilience“.

Peringatan HHD berlangsung di negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tahunnya. Termasuk Indonesia pada Senin pertama bulan Oktober sebagai komitmen dalam mengurangi emisi karbon. Selain itu, ajakan untuk melakukan aksi-aksi nyata dalam menghadapi fenomena perubahan iklim. Kemudian, bagaimana cara kita beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, pengalaman yang baik dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan yang tertuang dalam New Urban Agenda (NUA), bukan hanya sebatas konsep atau teori yang tidak implementatif.  “Namun merupakan kegiatan nyata berdampak dan bermanfaat luas, berkelanjutan, serta dapat direplikasi,” kata Menteri Basuki, sesuai dengan keterangan pers yang diterima oleh redaksi industriproperti.com

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, untuk mendukung pengurangan emisi karbon, Kementerian PUPR telah menerbitkan peraturan terkait pembangunan infrastruktur ramah lingkungan melalui Permen PUPR No. 9 tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan dan Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH).

Menurut Diana, secara fisik penerapan konsep BGH ini telah diwujudkan dalam pembangunan sejumlah gedung seperti, Gedung Kantor Kementerian PUPR, pasar tradisional, rumah susun hemat energi, termasuk dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk pengoperasian bangunan gedung. eberapa bangunan gedung yang didirikan di Kementerian PUPR sudah mendapatkan penghargaan tingkat ASEAN untuk kategori Energy Efficient Building pada Katagori Bangunan Tropis,” kata Diana.

“Upaya mengurangi karbon dari sektor persampahan berlangsung dengan melanjutkan program-program pengelolaan sanitasi (air limbah domestik dan persampahan) melalui pelaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” terangnya.

Penanganan Sampah

Pengelolaan persampahan dalam RPJMN 2020-2024 menargetkan penanganan 80% sampah dan 20% pengurangan sampah. Kementerian PUPR mmeberikan sejumlah dukungan kepada pemerintah daerah untuk penanganan sampah. Bentuknya berupa bantuan dalam penyediaan infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Untuk mendukung pemenuhan target 20% pengurangan sampah, pemenerintah mendukungnya dengan penyediaan Tempat Pengolahan Sampah. Hal ini mengedepankan prinsip Reuse, Reduce, and Recyle (TPS 3R). Kemudian , pemerintah mendukung penyediaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) setiap tahunnya.

“Selain pengurangan emisi karbon, Kementerian PUPR juga membangun infrastruktur yang membantu kota lebih tangguh dengan beradaptasi terhadap perubahan iklim, yaitu antara lain Terowongan Air Nanjung untuk atasi banjir di Kawasan Metropolitan Bandung; Tanggul Pantai Jakarta Utara untuk adaptasi sea level rise; Bendungan untuk irigasi dalam rangka menjamin ketahanan pangan; serta pemanfaatan sampah plastik untuk campuran aspal,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Putu Ayu Saraswati yang merupakan Putri Indonesia Lingkungan 2020 mengatakan, perubahan iklim merupakan sumber dari berbagai banyak bencana. Sebut saja, banjir bandang, kenaikan permukaan laut, dan banyak jenis bencana alam lainnya yang merusak tempat tinggal dan lingkungan kita. Ini juga merenggut tidak sedikit nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.

“Semua permasalahan tersebut sumbernya adalah perubahan iklim, dan kita memiliki andil yang sangat besar dalam memperburuk atau memperbaiki lingkungan ke depannya”, terangnya.

Putu Ayu Saraswati menekankan betapa pentingnya pengurangan emisi karbon di perkotaan. Lalu, bagaimana kita semua memiliki peran yang sangat krusial untuk mengambil bagian dalam pengurangan emisi karbon ini. Sebab, di perkotaan merupakan pusat aktifitas masyarakat sehingga jumlah emisi karbon dari perkotaan sangat tinggi.

Peringatan HHD dan HKD tahun ini juga meriah dengan serangkaian kegiatan, seperti lomba foto, lomba video dan penyusunan karya tulis. Kemudian, ada pula webinar serta talkshow yang berlangung dari tanggal 1 Oktober hingga 1 November 2021. (ADH)