Page 31 - Majalah RealEstat Indonesia Edisi Maret 2024
P. 31
RESIDENSIAL
YUNUS KARIM
HEAD OF RESEARCH JLL INDONESIA
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
Menahan Diri Willson Kalip, Country Head of Knight Frank 2024 insentif bebas PPN diharapkan mendorong
Ray White Indonesia meyakini pasar kondo- Indonesia menyebutkan pasar kondominium pengembang untuk cepat merampungkan
minium akan membaik di 2024. Usai perhelatan masih akan terus tertahan di 2024 di tengah proyeknya,” sebut Martin S Hutapea, Associate
pemilu dan pilpres pengembang akan mulai preferensi konsumen terhadap rumah tapak dan Director Leads Property.
meluncurkan produk baru. Meski pemasaran unit daya beli konsumen yang masih lemah. Di 2024, kenaikan harga kondominium ke-
eksisting masih akan mendominasi penjualan “Sinyal positif dari pemerintah melalui in- mungkinan cenderung stabil. Bahkan jika ada
kondominium. Pasar properti diproyeksi akan sentif PPN DTP perlu dioptimalkan,” harapnya. pergerakan, kemungkinan hanya sekitar 1-2 per-
mendapat pasokan sebanyak 20.000 unit kondo- Leads Property mengungkapkan di tahun sen per tahun.
minum baru yang akan selesai dibangun di 2024. 2023 permintaan kondominium hanya menca- Saat ini, harga jual rata-rata kondominium
“Pasokan itu mayoritas tersebar di kawasan pai 260 unit, sedangkan secara tahunan total di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta mencapai
Jakarta Selatan, Bekasi, dan Tangerang. Tingkat permintaan tercatat sebesar 1.044 unit. Angka Rp56,5 juta per meter persegi, sementara di luar
serapan akan membaik, dimana pengembang itu jauh di bawah permintaan tahunan pasar CBD mencapai Rp47,1 juta per meter persegi.
masih memprioritaskan untuk memasarkan kondominium sebelum (pra) pandemi yang bisa “Pengembang kondominium tetap menco-
unit eksisting,” ungkap Johann Boyke Nurtanio, mencapai lebih dari 3.000 unit per tahun. ba menarik pembeli dengan berbagai gimmick
Country Director of Ray White Indonesia dalam “Ini mengindikasikan bahwa insentif PPN untuk memacu permintaan yang cenderung sta-
keterangannya. DTP belum memberikan dampak signifikan pada bil,” kata Martin. (Rinaldi)
Hal senada diungkapkan JLL Indonesia. sektor kondominium di tahun lalu. Sementara di
Pada 2024, diperkirakan pengembang akan
mempertimbangkan untuk meluncurkan produk
baru mereka. Meski aktivitas masih sangat ter-
batas dan selektif.
Sejumlah investor dan pengembang dise-
butkan telah berencana meluncurkan proyek
baru proyek kondominium pada 2024. Namun,
keputusan itu diperkirakan akan terjadi dipeng-
aruhi oleh kondisi pasar, terutama melihat kondisi
pasca pemilu.
“Namun segmen kondominium diperkira-
kan akan membaik terutama di semester II-2024.
Pengembang cenderung berhati-hati sebelum
memutuskan peluncuran proyek baru,” ungkap
Arief Rahardjo.
Insentif PPN DTP
Pemberlakukan insentif Pajak Pertambahan
Nilai Di Tanggung Pemerintah (PPN DTP) dinilai
tidak akan signifikan mendongkrak penjualan
kondominium. Meski pengembang akan mem-
prioritaskan penjualan unit eksisting yang belum
terjual.
“Penjualan diprediksi sedikit membaik ditun-
jang adanya insentif PPN DTP di tahun 2024,
meski tidak terlalu signifikan,” kata Arief Rahardjo. Sumber: JLL Indonesia
RealEstat Indonesia | Edisi 207, Maret 2024 | 31Estat Indonesia | Edisi 207, Maret 2024 | 31
Real