
BTN Santri Developer 2021 (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelar pelatihan “BTN Santri Developer 2021”, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur pada hari Sabtu 5 Juni 2021. Program pelatihan ini merupakan sinergi Bank BTN dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), dan ditujukan untuk menjadikan santri sebagai pengusaha properti yang sukses.
Hadir dalam kegiatan pelatihan ini Bupati Jombang Hj. Mundjidah Wahab, Ketua Dewan Kehormatan Lily C. Wahid, Ketua Umum NU Circle Gatot Prio Utomo, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Ketua Yayasan Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar Hj. Muflihah Shohib, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo, Direktur Finance, Planning, and Treasury Nofry Rony Poetra dan Direktur Wholesale Risk and Asset Management Elizabeth Novie Riswanti.
“Kami mengharapkan, kelak para santri setelah mengenyam pelatihan ketrampilan wirausaha di BTN Santri Developer ini dapat menjadi motor ekonomi di pedesaan atau kota kecil khususnya di bidang perumahan, sehingga ke depan, Inshaa Allah mendukung keberhasilan program Pemerintah dalam penyediaaan perumahan,” ujar Haru membuka pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021, sesuai keterangan pers yang diterima oleh redaksi industriproperti.com
“Tujuan besarnya kita mendukung penambahan sisi pasokan perumahan untuk bisa memenuhi permintaan perumahan yang masih tinggi. Demand begitu banyak tetapi suplai terbatas. Oleh karena itu peran kita semua, peran para calon-calon developer muda dan juga dari peran NU Circle meningkatkan sisi suplai, sehingga jumlah developer bertumbuh dan semua kebutuhan rumah bisa disediakan khususnya kebutuhan rumah menengah ke bawah,” jelas Haru.
Dirut BTN ini juga berkomitmen untuk menfasilitasi kebutuhan pembiayaan perumahan bagi warga nadliyin. “Pada prinsipnya kami sangat mendukung berbagai inisiatif, terutama NUC, yang dengan segala inisiatifnya membangun skill dan kompetensi para santri di bidang perumahan. Ini terobosan baru yang sangat penting bagi pertumbuhan perumahan di Indonesia. Kami dari BTN akan memfasilitasi kebutuhan pendanaan bagi perumahan warga nahdliyin,” kata Haru.
Lebih lanjut menurut Haru, program Pelatihan BTN Santri Developer dan juga program pelatihan lainnya sangat penting bagi kemajuan industri properti khususnya perumahan. Terlebih, kebutuhan rumah setiap tahunnya di Indonesia sangat tinggi mencapai 400.000 unit. Dengan adanya berbagai pelatihan dalam mencetak wirausaha di bidang properti, Haru berharap antara pasokan dan permintaan di sektor perumahan bisa seimbang dan mengurangi angka backlog yang saat ini sekitar 11 juta unit.
Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH. Abdul Hakim Mahfudz juga mengaku pelatihan untuk para santri dan pemuda lintas agama di bidang properti ini sangat ditunggu-tunggu. “Kami dari pesantren Tebuireng sangat menyambut dengan baik atas inisiatif program ini, barangkali nanti bisa dilanjutkan ke pondok-pondok pesantren yang lain karena masih banyak pondok-pondok yang lainnya,” katanya pria yang akrab dipanggil Gus Kikin ini.
Terlebih Gus Kikin juga melihat kebutuhan perumahan yang tinggi. “Kebutuhan perumahan di level menengah ke bawah sangatlah besar, terutama perumahan untuk warga nahdliyin. Saya berharap alumni Sandev Kebangsaan akan bisa langsung terjun menjadi pengembang untuk melayani masyarakat dan didukung penuh BTN,” pungkas Gus Kikin. (ADH)