Ekonomi Mulai Pulih, Pasar Real Estat Asia Pasifik Bakal Rebound
Jakarta – Pasar real estat Asia Pasifik akan mengalami rebound di 2022 berdasarkan laporan konsultan properti Colliers bertajuk Asia Pacific Market Snapshot Q4 2021. Pemulihan ekonomi menjadi salah satu pendorong kebangkitan pasar real estat di kawasan ini.
“Pasar properti utama di kawasan ini mengakhiri tahun dengan catatan yang optimis, terutama di sektor perkantoran. Dengan pelonggaran pembatasan sosial, karyawan dapat kembali bekerja di kantor dan investor dapat melakukan perjalanan bisnis,” jelas Managing Director, Capital Markets & Investment Services Colliers Asia, Terence Tang dalam keterangan resmi yang diterima industriproperti.com, baru-baru ini.
Tang berharap, tren positif pasar properti Asia Pasifik terus berlanjut seiring dengan tingginya tingkat vaksinasi, pembukaan wilayah perbatasan negara dan isu kesehatan yang membaik.
Di Australia, aktivitas pasar real esat meningkat sejalan dengan kebijakan pelonggaran aktivitas di kota-kota besar. Sementara di Tiongkok, investor lokal menjadi pendorong utama transaksi di pasar real estat untuk seluruh sektor. Termasuk investor lokal yang membeli aset di sektor ritel.
Pasar properti komersial utama di Tiongkok, yakni Shanghai, mengalami lonjakan transaksi mencapai 21 transaksi di Q4-2022 dengan nilai total hampir RMB37 miliar (USD5,81 miliar).
Catat Rekor
Prospek di Negeri Matahari Terbit juga cerah dengan pemulihan ekonomi dan kembali normalnya aktivitas perekonomian. Catatan rekor transaksi properti komersial tertinggi tercatat di Taiwan di tengah momentum positif. Faktor perndorong berasal dari pembeli end user dan investor.
Adapun investasi untuk pasar perkantoran tetap kuat di Singapura dan Seoul. Sementara developer residensial di India mencari peluang untuk melakukan akuisisi baru.
Sementara di Indonesia, pengembangan rumah tapak tipe cluster dan pengembangan township sangat menarik. Market untuk rumah tapak tersebut merupakan benar-benar pembeli dan investor real.
“Di sana ada peluang bagi pemilik tanah untuk bekerja sama dengan pemilik modal dan pengembang besar. Semakin banyak investor asing yang tertarik untuk memasuki ke pasar tersebut,” ungkap Director Capital Markets & Investment Services Colliers Asia, Steve Atherton. (SAN)