Investasi Properti Asia Pasifik Meroket 26%

Volume investasi pada 2021 naik 26 persen secara tahunan, didorong oleh lonjakan aktivitas di Australia, Tiongkok, dan stabilitas pasar di Jepang.
0
423
Ilustrasi Investasi Properti Asia Pasifik

Jakarta – Investasi langsung di pasar real estat komersial Asia Pasifik mencapai USD177 miliar pada tahun 2021, dengan volume belanja modal kembali ke level tahun 2019. Volume investasi properti pada 2021 naik 26 persen secara tahunan, didorong oleh lonjakan aktivitas di Australia, Tiongkok, dan stabilitas pasar di Jepang.

“Pemulihan sektor real estat di Asia Pasifik menguat pada tahun 2021 seiring bertambahnya arus modal dari investor yang menunjukkan kepercayaan jangka panjang melalui diversifikasi portofolio investasi di berbagai wilayah dan sektor,” ungkap CEO, Capital Markets, JLL Asia Pacific, Stuart Crow, dalam keterangan resmi yang diterima industriproperti.com, belum lama ini.

Crow menjelaskan, para investor belum sepenuhnya kembali ke sektor properti Asia Pasifik. Investor akan meningkatkan eksposur pada tahun 2022 dengan menargetkan transaksi yang lebih besar serta akuisisi platform.

Australia adalah negara yang paling banyak menarik investasi di kawasan ini. Peningkatan volume transaksi mencapai USD35 miliar pada tahun 2021, atau 170 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Aktivitas tersebut berasal dari kenaikan transaksi platform logistik sepanjang tahun, dengan rekor tertinggi tercatat sebesar USD9,3 miliar.

Sementara itu, transaksi di Tiongkok meningkat 21 persen secara tahunan menjadi USD39 miliar pada 2021. Peningkatan tersebut bersumber dari aktivitas di sektor ritel, logistik, dan pusat data. Pencatatan 13 surat berharga investasi properti (REITs) mendapat sambutan baik dari investor dan menandai perkembangan baru di pasar properti dalam negeri Tiongkok.

Tahun ini, sektor real estat di Jepang mencatat investasi langsung sebesar USD41 miliar. Angka tersebut turun 4 persen daripada tahun sebelumnya, meski di tengah ramainya bisnis multi-keluarga. Di bisnis perkantoran, penjualan dan penyewaan kembali kantor pusat biro iklan Dentsu di Tokyo senilai USD2,8 miliar menjadi salah satu transaksi yang terbesar.

Prospek 2022

Investor menginginkan lebih banyak eksposur ke sektor real estat Asia Pasifik untuk mendapatkan imbal hasil yang menarik. Investor juga siap menaikkan kurva risiko untuk mendiversifikasi portofolio.

“Dengan berbagai kesempatan investasi dan meningkatnya permintaan, kami mengharapkan adanya momentum kenaikan pada 2022. Dan kami tetap yakin bahwa volume investasi akan melampaui angka USD200 juta pada tahun ini,” kata Head of Capital Markets Research, Asia Pacific, JLL, Regina Lim. (SAN)