Atap Jenis Ini Paling Cocok untuk Rumah di Negara Tropis
JAKARTA – Rumah yang estetik tidak dapat dilepaskan dari berbagai pilihan bahan bangunan yang digunakan termasuk material atap. Semuanya harus harmonis baik secara tampilan maupun fungsi. Atap selain berfungsi sebagai penahan air hujan agar tidak masuk ke dalam rumah, juga harus mampu melindungi penghuni dari sengatan terik matahari, tampiasan air hujan, dan menghambat pergerakan angin yang biasanya membawa debu.
Pada masa lalu, lazimnya yang dipilih sebagai material atap adalah genteng. Namun ternyata genteng bisa rusak dan lepas. Demikian juga saat memilih atap dari aluminium, saat paparan kondisi cuaca ekstrem dapat menyebabkan korosi hingga bisa bocor, melengkung atau terlepas, sehingga memungkinkan air merembes ke dalam rumah.
Menyadari kondisi itu, kini muncul tren baru atap rumah berbahan dasar Unplasticized Polyvinyl Chloride (uPVC). Berbeda dari atap konvensional, atap uPVC menawarkan daya tahan yang lebih baik terhadap korosi yang disebabkan hujan. Karena keunggulan tersebut, banyak ahli konstruksi merekomendasikan atap uPVC ini untuk digunakan di negara-negara beriklim tropis yang mengalami suhu panas dan curah hujan yang tinggi.
“Atap dengan bahan dasar ini tahan rambat api, memiliki durabilitas yang panjang hingga 15 tahun, kedap air, mampu mengurangi panas dan kebisingan, sehingga meningkatkan kenyamanan di dalam rumah, tahan karat, dan harganya terjangkau,” jelas Miming Sastana, Manajer Produksi PT Sumber Bangun Kuat, produsen atap Rooftuff dalam keterangannya, Rabu (7/8).
Selain itu, ada keunggulan lain dari material uPVC seiring dengan semangat penerapan go-green di industri perumahan. Menurut Miming, karena diproduksi dengan proses yang lebih hemat energi, maka uPVC dapat didaur ulang menjadi bentuk lain.
“Atap uPVC Rooftuff berkontribusi pada efisiensi energi dengan mengurangi kebutuhan penerangan buatan dan pendinginan seperti penggunaan pendingin udara di dalam ruangan,” ungkapnya.
Dengan demikian, produk atap uPVC mampu membantu menurunkan konsumsi energi serta mengurangi dampak lingkungan dari produksi energi. Daya tahan dan kekuatan atap uPVC Rooftuff juga mengurangi frekuensi penggantian atap, sehingga mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas.
Meredam Suara
Selain itu, atap berbahan dasar uPVC Rooftuff juga dirancang untuk mengurangi kebisingan hingga 20% satuan dB, sehingga efektif dalam meredam suara dari hujan, guntur, petir, dan berbagai sumber kebisingan lain dari luar rumah atau bangunan.
“Dengan fitur Twinwall Corrugated pada desain atap (yang menciptakan rongga antara dua permukaan), atap uPVC Rooftuff menawarkan penyerapan suara yang optimal. Ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan hunian yang nyaman, terutama jika rumah Anda berada dekat dengan jalan raya, pabrik, atau area lain yang berpotensi bising,” kata Miming. (MRI)