Generasi Milenial Berpotensi Dongkrak Pertumbuhan Sektor Properti

0
478
Ilustrasi Properti Milenial

Jakarta – Generasi milenial yang merupakan kelahiran tahun 1981-1996 berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan sektor properti. Jumlahnya yang mencapai sekitar 48 juta jiwa atau sekitar 26 persen dengan jumlah pekerja tetap sekitar 53 persen merupakan yang sangat potensial.

“Jumlah penduduk yang tinggi ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk lebih mengembangkan sektor perumahan. Terutama dari sisi pasokan melalui spesifikasi teknis dan sebagainya maupun dari sisi permintaan melalui perancangan KPR milenial,” terang Staff Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR, Iskandar Saleh dalam Webinar Properti Sebagai Lokomotif PEN, Kamis, 10 Maret 2022.

Iskandar menjelaskan, penyediaan uang muka menjadi kendala utama yang dihadapi sebesar 54 persen. Kemudian berturut-turut harga properti terlalu tinggi (29 persen) dan belum siap membeli properti (24 persen).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI), Paulus Totok Lusida mengatakan, potensi milenial untuk pasar properti sangat besar. Sebab, generasi milenial merupakan mayoritas penduduk dengan penghasilan yang memadai dan umur produktif yang panjang.

Potensi milenial untuk properti sangat besar karena mayoritas sekarang berpenghasilan, memang milenial lebih mumpuni edukasinya secara rata-rara sehingga mereka lebih stabil dalam penghasilan dan mereka kebanyakan selama ini belum memiliki hunian,” jelas Totok.

Webinar Properti Sebagai Lokomotif PEN

Webinar Properti Sebagai Lokomotif PEN (Foto: Istimewa)

Tantangan bagi para developer, imbuh totok, adalah bagaimana menangkap peluang pasar.  Selain itu, menyediakan produk yang sesuai kebutuhan bagi para milenial ini.

“Milenial sekarang terbesar itu (membeli rumah) di bawah Rp1 miliar yang mencapai 80 persen (dari total konsumen),” kata Totok.

PNS Milenial

Pegawai Negeri Sipil yang masuk kategori milenial juga memiliki potensi yang cukup besar. Deputi Komisioner Bidang Hukum dan Administrasi BP Tapera, Nostra Tarigan menuturkan, dari total 142.158 unit potensi demand pembiayaan Tapera untuk milenial dan MBR untuk kalangan PNS  sebanyak 34,28 persen.

Demikian halnya untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk generasi milenal juga terbilang tinggi. Dari 252.587 potensi demand pembiayan FLPP sebanyak 167.400 unit atau 66,27 persen itu termasuk milenial, khusus FLPP.

“Jadi, kalau berbicara konteks milenial sepakat kita semua berdasarkan data-data yang ada memang potensi di situ masih cukup besar,” ungkap Nostra. (SAN)