Kementerian PUPR Kebut Proyek Tol Semarang-Demak

Proyek Tol Semarang-Demak (Foto: Kementerian PUPR)
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) berupaya mempercepat pengerjaan proyek Tol Semarang-Demak sepanjang 26,84 km. Hal ini untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan mendongkrak perekonomian setempat.
“Mengingat peran vitalnya sebagai jalur logistik di utara Jawa, masyarakat sudah menunggu penyelesaian Tol Semarang – Demak. Keberadaan ruas ini akan menambah kapasitas jalan sekaligus mengurangi beban lalu lintas di Jalan Pantura Jawa yang sudah sangat padat dan sering mengalami kemacetan,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, dalam keterangan pers yang dikutip Rabu, 8 Mei 2024.
Proyek Tol Semarang-Demak merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Rencananya, akses tol ini menjadi ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang-Demak-Gresik-Surabaya.
Bertindak sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) adalah PT. PP Semarang Demak (PPSD) yang menggunakan skema SBO-T (Supported, Build, Operate, and Transfer). Jalan tol tersebut terdiri atas porsi investasi BUJT pada ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
“Sedangkan porsi Pemerintah pada ruas Semarang – Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan terbagi menjadi tiga paket yang saat ini dalam tahap konstruksi dengan progres fisik secara keseluruhan mencapai 9,25 %. Target penyelesaian konstruksi keseluruhan Paket tersebut adalah pada Februari 2027,” ungkap Endra.
Untuk porsi Pemerintah, kontraktor pelaksana Paket 1A adalah Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG). Berikutnya, Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC). Sedangkan Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro. Sebagian dana pembangunan proyek ini bersumber dari pinjaman luar negeri.
Antisipasi Banjir Rob
Pemerintah berharap kehadiran Tol Semarang-Demak dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Infrastruktur ini sekaligus menghubungkan kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak.
Selain itu, proyek tol yang terintegrasi dengan tanggul laut diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang timur, khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi pada akhir tahun 2024. Terlebih dengan terbangunnya tanggul hingga 7 lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan. (BRN)