Kementerian PUPR Ajak Swasta dalam Pengembangan Proyek Infrastruktur

Ilustrasi proyek infrastruktur (Foto: Ditjen Perumahan PUPR)
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong keterlibatan sektor swasta dalam pengembangan proyek infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal ini penting mengingat gap pendanaan non-APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sebesar 70 persen atau setara Rp 1.435 triliun. APBN hanya mampu menyediakan 30 persen ekuivalen Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran infrastruktur sebesar Rp 2.058 triliun.
“Untuk menutupi 70 persen gap keuangan, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik. Misalnya, skema pembiayaan kreatif jalan tol dan insentif pajak untuk penanaman modal baru,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam siaran persnya, Selasa, 22 Februari 2022.
Untuk itu, pihaknya terus mengembangkan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sebanyak 14 proyek dalam tahap persiapan pelibatan swasta. Selanjutnya, ada 16 proyek infrastruktur dalam tahap transaksi. Total ada 30 proyek KPBU dengan perkiraan investasi sebesar Rp 332,59 triliun.
“Enam proyek di bidang jalan dan jembatan yaitu Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta, Jalan Tol Demak-Tuban, dan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Babat. Sebanyak 10 proyek di bidang jalan dan jembatan dalam tahap transaksi,” kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna.
Adapun 10 proyek yang sedang dalam tahap transaksi adalah Jembatan Batam – Bintan, Jalan Trans Papua Ruas Jayapura – Wamena (Segmen Mamberamo –Elelim) dan Jalan Tol Kohod (Pakuhaji) –Lebakwangi (Neglasari). Selanjutnya, Jalan Tol Kediri – Tulungagung, Jalan Tol Malang – Kepanjen, Jalan Tol Semarang Harbour, Jalan Tol Semanan – Balaraja serta Jalan Tol Sentul Selatan –Karawang Barat. Terakhir, Jalan Tol Bogor – Serpong via Parung dan Jalan Tol Cikunir – Karawaci.
Proyek Perumahan
Pengembangan proyek infrastruktur bidang sumber daya air terdapat Bendungan Merangin di Jambi dalam tahap penyiapan KPBU. Sedangkan Bendungan Bodri serta pemeliharaan bendungan dan BGS PLTM Bintang Bano – NTB dalam tahap transaksi.
Bidang perumahan, ada dua proyek rumah susun (rusun) dalam tahap persiapan. Keduanya yakni Rusun Karawang Spuur – Karawang dan Rusun IKN Tahap I. Berikutnya, dua rusun dalam tahap transaksi yakni Rusun Cisaranten di Bandung dan Rusun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Sumatera Utara.
Sedangkan di sektor permukiman, Herry menyebutkan terdapat lima proyek yang dalam tahap penyiapan KPBU yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Petanglong Terintegrasi dengan SPAB Kedunglanggar – Jateng dan TPA Manggar – Balikpapan. Selanjutnya, SPAM Regional Bimatara Terintegrasi dengan SPAB Kuwil – Sulut. Berikutnya, SPAM Ayung I Terintegrasi dengan SPAB Sidan – Bali, SPAM dan SPAB Karian Barat – Banten.
“Adapun dua proyek sektor permukiman dalam tahap transaksi adalah SPAM Jatiluhur II (Ir. H. Juanda) di Jawa Barat dan SPAM Sinumbra di Jawa Barat,” ujarnya. (BRN)