Tingkatkan Kompetensi, Manajer Realestat Deklarasikan IMREI
JAKARTA – Prospek bisnis di bidang property management masih cukup besar, mengingat ada ribuan bangunan gedung di Indonesia, serta adanya rencana pemindahan ibu kota negara yang membuat banyak gedung perkantoran di Jakarta akan kosong. Kondisi ini menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis manajemen pengelolaan gedung untuk bersiap diri.
Dengan alasan tantangan ke depan tersebut, sejumlah manajer realestat di Indonesia resmi mendeklarasikan Ikatan Manajer Real Estate Indonesia (IMREI) di Jakarta, Kamis (29/8).
“IMREI ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme, etika kerja, dan standar pelayanan di industri properti nasional,” kata Pencetus sekaligus Ketua Umum IMREI, Dance Aquarianto kepada wartawan.
Dia mengungkapkan di tengah perkembangan dunia properti di Indonesia yang begitu pesat, tetapi di Indonesia belum ada wadah bagi para profesional dalam pengelolaan properti dan realestat.Tetapi dengan terbentuknya IMREI, saat ini tercatat ada 500 manajer realestat yang menjadi anggota asosiasi tersebut.
Dance memperkirakan di seluruh Indonesia ada sekitar 1.200 manajer realestat yang diharapkan dapat bergabung ke IMREI.
“Saat ini anggota yang sudah tercatat mencapai 500 orang manajer, yang berasal dari sejumlah perusahaan pengelola gedung seperti apartemen, perkantoran, serta residensial yang ada di Jabodetabek,” sebut Dance.
Sesuai dengan visinya, IMREI ingin Bersinergi untuk Indonesia Maju. Karena itu, fokus IMREI adalah pengembangan sumber daya manusia yang tangguh dan unggul di bidang manajemen properti. Sehingga diharapkan dapat menjadi mitra bagi pelaku properti seperti developer, pemerintah dan masyarakat. IMREI juga telah dan akan menjalin kerjasama dengan seluruh organisasi yang berhubungan dengan properti seperti KADIN, REI dan APPBI.
Lebih jauh Dance menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan berbagai program kerja diantaranya melakukan pengembangan sumber daya manusia, membuat standarisasi kualitas profesi manajer realestat, memberikan masukan dan menjadi mitra pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan sebagai terobosan untuk kemajuan dunia properti Indonesia.
Uji Kompetensi
IMREI juga akan melakukan pelatihan-pelatihan uji kompetensi untuk mengeluarkan sertifikasi bagi profesi di bidang pengelolaan properti yang kredibel dan diakui oleh pemerintah dan dunia usaha. IMREI akan membuat standar kualifikasi sinkron dengan aturan pemerintah untuk manajer-manajer yang bekerja dalam pengelolaan properti seperti gedung bertingkat dan kawasan residensial.
“Untuk program jangka Panjang, IMREI akan membuat lembaga riset untuk peningkatan dunia usaha di bidang properti. Ke depannya, kami juga akan membuat aplikasi khusus untuk seluruh anggota, sehingga seluruh anggota akan terkoneksi dalam setiap kegiatan dan keperluan di dunia usahaproperti,” pungkasnya.
Deklarasi IMRI dihadiri pula oleh Indra Utama selaku CEO Jurnalist Media Network, Alphonsuz Widjaja (Ketua Umum APPBI), Subkhan, Prof. Dr. Arissetyanto Nugroho, Prof. Mufti Mubarok (Ketua BPKN), Dinung Pihawian, M.Y Yossie Salaki, Asep Nurwenda, Daniel Futuchata Falachi, S.AWulandari dan perwakilan developer, BUMN, dan akademisi. (MRI)