Kota Podomoro Tenjo, Usung Konsep Hunian Hijau

0
1033

KELOMPOK usaha properti, Agung Podomoro Group (APG) memperkenalkan kehadiran kota mandiri dan kota satelit baru yang dinamakan Kota Podomoro Tenjo. Proyek ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan ini untuk terus membangun negeri, sehingga perekonomian Indonesia dapat terus bergerak.

Marketing Director Agung Podomoro Group, Agung Wirajaya, menuturkan Kota Podomoro Tenjo merupakan bukti kemampuan perusahaan untuk mendorong percepatan aktivitas ekonomi nasional dan daerah. Keberadaan kota baru ini sekaligus memperkuat tonggak sejarah APG yang telah lebih dari setengah abad menjadi bagian dari perkembangan industri properti di Tanah Air.

“Kami bersyukur Kota Podomoro Tenjo dapat diperkenalkan kepada masyarakat secara luas, dan kami berharap mendapat dukungan dari semua pihak,” kata Agung, saat memperkenalkan proyek teranyar APG itu, baru-baru ini.

Residential Department Head Agung Podomoro Group Zaldy Wihardja menambahkan Kota Podomoro Tenjo dikembangkan di atas lahan sekitar 700 hektare. Kota mandiri ini berlokasi di perbatasan tiga wilayah, yakni Bogor, Depok, dan Tangerang. Diharapkan kehadiran kota mandiri ini mampu memacu perekonomian di ketiga daerah penyangga Jakarta tersebut.

“Kota Podomoro Tenjo pada awal pembangunan akan menghadirkan landed house dan didukung smart city infrastructure. Rumah tapak ini hadir dengan konsep rumah tumbuh dengan kisaran harga Rp 200 juta dengan kualitas middle up,” ujar dia.

Konsep rumah tumbuh tersebut diyakini menjadi magnet bagi masyarakat produktif, karena selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, juga dapat menghemat anggaran.

Konsep Hunian Hijau

Pembangunannya didukung eco green house concept atau konsep rumah hijau sehingga dari sisi aspek kesehatan juga terpenuhi.

Keunggulan lain yang dapat dirasakan masyarakat di antaranya ketersediaan green belt, di mana kawasan satu dengan lainnya saling terhubung. Kawasan tersebut akan dikelilingi spot yang luas untuk setiap individu dapat menikmati udara yang segar dilengkapi taman komunal, lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetika sebagai sarana kegiatan rekreasi.

Dari sisi akses, Kota Podomoro Tenjo didukung infrastruktur yang memadai yakni pembangunan tol Serpong–Balaraja yang melewati proyek Tenjo dan berjarak 3 km dari pintu tol Jambe. Jalur tol tersebut mengarah ke Jakarta outer ring road (JORR), Bintaro, dan Serpong.

Selain itu, terdapat akses melalui commuter line yang menghubungkan Jakarta–Rangkasbitung yang akan dibangunkan kereta rel listrik (KRL) yang menempel dengan proyek Tenjo dan diproyeksikan menjadi grand transit oriented development (TOD). TOD ini akan terintegrasi dengan mal, hotel, pasar modern, dan akses transportasi. (MRI)