Menkeu Paparkan Potensi Keuangan Syariah

Sekira satu dekade silam, industri keuangan syariah relatif kecil dengan segala keterbatasannya. Namun, kini keuangan Islam menjadi pasar utama serta memiliki kontribusi yang signifikan dalam ekosistem keuangan global.
0
184

Jakarta – Sekira satu dekade silam, industri keuangan syariah relatif kecil dengan segala keterbatasannya. Namun, kini keuangan Islam menjadi pasar utama serta memiliki kontribusi yang signifikan dalam ekosistem keuangan global.

“Saat ini keuangan Islam memiliki pertumbuhan tercepat dari industri keuangan global dan terus berkembang. Aset keuangan Islam telah meningkat secara signifikan dan jumlahnya naik tiga kali lipat pasca krisis keuangan global. Saat ini sekitar USD 2 triliun dalam aset perbankan dan sekitar USD 400 miliar dalam aset pasar modal. Tren positif ini akan terus tumbuh sekitar USD 3 triliun pada tahun 2024,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan secara daring pada Brunei Darussalam Islamic Capital Market Conference (BICAM) 2021 bertema Stimulating the Development of Islamic Capital Market Sector: A Story from Indonesia, Rabu, 2 Juni 2021.

Menkeu menyebutkan, industri keuangan Islam tidak hanya menarik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim, tapi juga telah mendapatkan perhatian dari negara-negara berpenduduk mayoritas non-muslim. Keuangan Islam telah berkembang dan menjadi penting secara sistemik di beberapa negara. Praktik keuangan Islam telah menarik banyak sektor. Ini didorong oleh fiturnya yang kompetitif dengan konsep re-sharing, serta menyebarkan keuangan ke ekonomi riil dan memfasilitasi redistribusi kekayaan dan peluang.

“Dalam perjalanan perkembangan keuangan Islam ini, Indonesia sangat bangga menjadi salah satu pemimpin utama dalam menerapkan inisiatif utama untuk mengembangkan sektor ini lebih jauh. Secara global maupun internasional, Republik Indonesia telah memantapkan dirinya sebagai salah satu penerbit sukuk global terbesar dan penerbit sukuk hijau yang pertama,” tutup Menkeu.

Sebagai informasi, BICAM 2021 diselenggarakan oleh Brunei Institute of Leadership & Islamic Finance (BILIF), sebelumnya dikenal sebagai Center For Islamic Banking, Finance And Management (CIBFM). Konferensi hibrid selama dua hari ini merupakan kerjasama dengan International Centre for Education in Islamic Finance (INCEIF) yang akan membahas berbagai topik terkait Pasar Modal Islam khususnya dalam konteks Brunei seperti isu dan tantangannya, dampak pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus mempromosikan ketahanan, keberlanjutan, dan inklusivitas ekosistem Pasar Modal Syariah.

Digelar di International Convention Center (ICC), BICAM 2021 menghadirkan pemain kunci lokal dan internasional untuk berbagi ide dan keahlian. (BRN)