Menteri PUPR: Rumah Subsidi Berkualitas Harga Mati!

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya pembangunan rumah subsidi yang berkualitas.
0
542

Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan pentingnya pembangunan rumah subsidi yang berkualitas. Hal ini karena adanya anggaran negara yang mengucur untuk program pembangunan rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

”Pemerintah tidak hanya memperhatikan kuantitas hunian saja, melainkan kualitas bangunan juga menjadi perhatian serius,” terang Menteri Basuki dalam Pencanangan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas serta Pelatihan 3.000 Tenaga Kerja Pengawas Rumah Bersubsidi, yang digelar secara hibrid di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

Basuki menjelaskan, konstruksi bangunan merupakan salah satu unsur yang wajib dipenuhi untuk menjamin keselamatan penghuninya. “Kualitas bangunan harus menjadi perhatian bersama. Bagaimana sektor ini dapat berkontribusi tidak hanya dari segi kuantitas saja, melainkan segi kualitas juga harus dipastikan baik,” kata Basuki.

Lebih lanjut Menteri Basuki menjelaskan, lewat aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPetruk), proses pengawasan di lapangan secara lebih akuntabel dan transparan, sehingga tidak ada praktik main mata antara pengembang dan manajemen konstruksi (MK).

Menteri PUPR juga memastikan bahwa keberadaan aplikasi SiPetruk tidak menghambat pengembang anggota asosiasi perumahan dalam membangun rumah. Aplikasi ini hanya memastikan bahwa rumah yang dibangun tidak bermasalah dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“SiPetruk hanya ingin memastikan bahwa rumah yang dijual kepada masyarakat adalah rumah yang layak huni. Kualitas adalah harga mati yang tidak dapat ditawar,” tegas Menteri Basuki.

Namun demikian, Menteri Basuki juga mengingatkan bahwa teknologi informasi hanya merupakan sarana saja, yang perlu didukung oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. “Semua terpulang pada kualitas SDM. Kita harapkan pelatihan ini benar-benar menghasilkan output yang berkualitas,” sambung Menteri Basuki.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), Arief Sabaruddin menyampaikan bahwa pelatihan bagi para tenaga MK, aplikasi SiPetruk akan efektif berlaku pada pada Juli 2021. ”PPDPP bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR yang memfasilitasi pelatihan bagi 3000 peserta. Pelatihannya secara online dan bertahap di tiga batch, dengan masing-masing batch adalah 1000 peserta,” terang Arief Sabaruddin.

Kendati pelatihan secara daring, materi yang diterima peserta akan sama layaknya pelatihan reguler. Secara garis besar bimbingan teknis pelatihan dengan metode pemaparan materi, tanya jawab, dan lesson learned. Tiap harinya peserta akan menerima pelajaran (materi) yang wajib diikuti sebanyak enam jam. Selama empat hari, peserta pelatihan secara total menerima 24 jam pelajaran.

Kemudian pada hari kelima, peserta akan menempuh tahap assessment (penilaian) untuk sertifikasi yang diuji oleh asesor yang berkompeten di bidangnya. Bagi peserta yang dapat lulus pada tahap assessment, akan menerima Sertifikat Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan oleh Bina Konstruksi yang selanjutnya sebagai syarat untuk dapat mengakses Aplikasi SiPetruk.

Adapun asosiasi pengembang perumahan yang ikut serta dalam penandatanganan Komitmen Bersama Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas ini antara lain: REI (Realestate Indonesia), Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia), dan Himperra (Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat). Selanjutnya, Apernas (Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional), PI (Pengembang Indonesia), Asprumnas (Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional), dan PIN (Asosiasi Properti Indonesia).

Berikutnya, Apersi Bersatu, Perwiranusa (Perkumpulan Wirausahawan Rumah Rakyat Nusantara), Asperi (Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia), Apernas Jaya, dan Asprin (Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia). Tidak hanya itu, Apperindo (Asosiasi Pengusaha Perumahan Indonesia), Parsindo (Perkumpulan Pengembang Realestat Indonesia), Perpesma (Asosiasi Perkumpulan Pengembang Sukses Bersama), Appepi (Asosiasi Penyiapan dan Penyediaan Papan Indonesia), Deprindo (Developer Properti Indonesia), AP2ERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia), APSI (Asosiasi Properti Syariah Indonesia), dan Perkumpulan Apersi. (BRN)