Pengembang Minta Bank Konvensional Beroperasi Lagi di Aceh

0
609

Pengangguran Tinggi

Masih dari data BPS, kontribusi ekonomi Aceh sepanjang triwulan I-2024 sebesar 4,98% di Pulau Sumatera. Ini menempatkan Aceh pada urutan ke-8 dari 10 provinsi di Sumatera. Data statistik Bank Indonesia (BI) menyebut, seluruh provinsi di Sumatera mengalami pertumbuhan ekonomi, kecuali Aceh yang tercatat hanya di rentang 4,2-4,3%.

Hilangnya bank konvensional dari Provinsi Aceh menimbulkan lebih banyak lagi permasalahan bagi dunia usaha. “Aset perbankan syariah kurang dari 10% dari total aset seluruh perbankan di Indonesia. Ironisnya, Aceh yang sudah dalam kondisi darurat ekonomi. Tapi kita justru menggantungkan nasib kepada bank syariah yang kontribusinya secara nasional relatif kecil,” imbuh Rustam.

Hal senada diutarakan Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Daerah (BPOD) REI Aceh, Muhammad Nofal. Hengkangnya bank konvensional berdampak terhadap anjloknya seluruh sektor usaha di Aceh yang bermuara pada tingginya angka pengangguran di daerah. “Tutupnya bank konvensional membawa dampak serius terhadap dunia usaha di Aceh. Kami berharap para tokoh masyarakat Aceh bersikap realistis menghadapi maraknya penyakit sosial akibat hilangnya kesempatan kerja untuk putra-putri Aceh. Siapa bisa menjamin masa depan anak-anak Aceh karena redupnya aktivitas perekonomian di daerah,” tegas Nofal.

Menurut Nofal, lapangan pekerjaan di Aceh semakin terbatas karena sektor industri relatif tidak ada di Tanah Rencong. “Lulusan SMA dan sekolah tinggi di Aceh kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak. Angka pengangguran semakin tinggi karena terbatasnya lapangan pekerjaan menyusul tutupnya bank konvensional di Aceh,” tandasnya.

Zulkifli menambahkan, pihaknya berharap agar eksekutif maupun legislatif Aceh mengevaluasi aturan agar bank konvensional bisa beroperasi kembali di Aceh. Seebagai solusi jangka pendeknya, Ketua DPD REI Aceh berharap agar bank syariah yang beroperasi di Aceh bisa lebih mengoptimalisasi pelayanannya. “Terutama optimalisasi dalam kualitas maupun kuantitas pembiayaan bagi pelaku usaha properti serta dukungan penyaluran KPR khusus MBR,” pungkasnya. (BRN)

Halaman Selanjutnya
1 2 3