
Setyono Djuandi Darmono
Jakarta – Pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan hidup masa sekarang dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup generasi mendatang. Guna mencapai tujuan tersebut, kuncinya terletak pada policy certainty, policy continuity dan government intervention.
“Sebetulnya kembali kepada masalah pemerintah, yaitu policy certainty dan continuity dan government intervention. Ini semua kembali kepada tatanan sistem politik kita juga,” jelas Founder&Chairman PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Setyono Djuandi Darmono dalam Webinar bertajuk ‘Mengembangkan Kota Digital dan Sustainable di Indonesia’, belum lama ini.
Menurut Darmono, di beberapa daerah di Indonesia bisa dilakukan government intervention, policy certainty, policy continuity seperti yang dilakukan oleh Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu ini, ada dua sistem pemerintahan sehingga disebut sebagai one country two system.
“Kalau kita ambil contoh China itu adalah one country two system. Jadi, ada yang sifatnya sosialis, tapi ada juga yang sifatnya kapitalis. Dan itu perlu dictatorship ditempat-tempat yang spesial tadi, misalnya Hong Kong, Makau dan juga di Shenzhen,” imbuh Darmono,
Darmono menilai perlu adanya masterplan pembangunan di Indonesia. Hal ini dilakukan agar arah pembangunan menjadi lebih jelas dan terarah. Jangan samapai pembangunan nantinya seperti building ship while sailing, sambil berlayar sambil bangun kapal.
“Bagaimana membangun luar Jawa yang ada masterplan-nya. Kalimantan mau dijadikan apa? Papua mau dijadikan apa? Itu belum ada masterplan-nya karena pemerintah tidak bisa menjamin continuity dan certainty. Bagaimana business man bisa invest? Itu sangat fundamental,” terang Darmono.
Untuk pembangunan di Kota Jakarta, pria yang lahir di Yogyakarta 71 tahun silam ini mengatakan, untuk memperbaiki wilayah Kota Tua terlebih dahulu. Nantinya, Kota Tua yang telah dipercantik dan diperbaiki akan menjadi role model bagi pembangunan kawasan lain di Jakarta, bahkan di Indonesia.
“Kota Tua itu di-redevelope dulu. Kalau Kota Tua itu jadi maka itu bisa menjadi contoh buat semua pengembangan Jakarta. Tapi saat yang sama pembangunan di daerah itu harus tumbuh supaya jangan semua orang datang ke Jakarta,” ungkap Darmono.
Agar Jakarta tidak lagi menjadi magnet bagi masyarakat, pembangunan di daerah memiliki peranan penting. Penciptaan lapangan kerja di daerah salah satu upaya orang-orang di daerah pergi mencari pekerjaan di Ibukota.
“Siapa sih yang sebetulnya ingin meninggalkan kampung halamannya. Karena tidak kerjaan di kampung halaman, ya datang ke Jakarta dan kota-kota besar yang lain, seperti Surabaya, Bandung, Medan dan lainnya. Kalau di daerah kita develope, bersih dan tidak mubazir maka di daerah akan tumbuh,” pungkas Darmono. (ADH)