Tata Kawasan Kumuh Gorontalo, PUPR Sediakan Rusun MBR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Kota Gorontalo menyiapkan rumah susun (rusun) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
0
545

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Kota Gorontalo menyiapkan rumah susun (rusun) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain berfungsi untuk optimalisasi pemanfaatan lahan, hunian vertikal ini juga berperan dalam upaya penataan kawasan kumuh di wilayah perkotaan.

“Kami mengajak Pemkot Gorontalo untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya MBR agar tinggal di rusun,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid saat meninjau Rusun MBR Buliide, di Gorontalo, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Menurut Khalawi, rusun merupakan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat mengingat semakin terbatasnya lahan. Selain itu, rusun yang dibangun Kementerian PUPR saat ini telah dilengkapi berbagai fasilitas seperti meubelair serta ruangan yang memadai. “Kami berharap masyarakat yang tinggal di Rusun MBR Buliide bisa betah karena fasilitasnya telah lengkap,” kata Khalawi.

Ke depan, imbuh Khalawi, pihaknya juga tengah melakukan sinergi program perumahan dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Untuk itu, Khalawi meminta Pemkot Gotontalo melakukan pendataan kawasan-kawasan yang layak untuk mendapatkan bantuan perumahan.

“Selain rusun kami juga memiliki Program BSPS atau bedah rumah yang juga bermanfaat bagi masyarakat. Jadi ke depan Pemda harus memiliki data kebutuhan rumah dan kawasan yang layak mendapatkan bantuan,” tandasnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi I, Recky Walter Lahope Alwi Mahdali menerangkan, rusun yang berlokasi di Jalan Uskap, Kelurahan Buliide menyerap anggaran senilai Rp 26,57 miliar. Adapun spesifikasi bangunan terdiri dari satu tower setinggi empat lantai dengan jumlah unit hunian sebanyak 90 unit tipe 24.

Walikota Gorontalo, Marten A Taha mengungkapkan, pihaknya akan mengajukan penambahan jumlah unit rusun. “Kami telah menyiapkan lahan seluas 3,2 hektare lengkap dengan sertipikat untuk lokasi pembangunan rusun. Sebab dari data yang ada, kebutuhan hunian masyarakat atau backlog perumahan di Kota Gorontalo masih sekitar 21.541 unit rumah,” ucapnya. (BRN)